KONTEKS.CO.ID - Dahulu susu nabati hanya menjadi pilihan alternatif bagi segelintir orang yang tidak mengonsumsi susu sapi.
Kini, posisinya berubah drastis. Dari kedai kopi kecil hingga ritel besar seperti Dunkin’ Donuts, susu nabati menjadi pilihan utama yang bahkan tak lagi dikenakan biaya tambahan.
Fenomena ini membuka peluang bisnis luas, mulai dari produsen bahan baku hingga pelaku UMKM minuman kekinian.
Laporan Vogue menyebut, pertumbuhan susu nabati dipicu meningkatnya kesadaran akan kesehatan, keberlanjutan lingkungan, dan gaya hidup modern.
Baca Juga: Kejagung Sebut Sudah Kembalikan Ponsel dan Laptop Milik Tom Lembong Usai Terima Abolisi
Data Global Market Insights mencatat, nilai pasar susu nabati pada 2019 telah menembus 12 miliar dolar AS (sekitar Rp195,71 triliun) dan diproyeksikan tumbuh 11 persen per tahun hingga 2026.
Produk susu kedelai, almond, dan kelapa sebenarnya telah dikenal ratusan tahun. Namun, baru di era 2000-an, produk ini masuk ke arus bisnis utama.
Kesuksesan merek besar seperti Oatly menjadi bukti bahwa inovasi rasa, kemasan, dan strategi pemasaran bisa mengubah produk niche menjadi kebutuhan sehari-hari.
Tren juga terus bergeser. Almond yang dulu populer mulai ditinggalkan karena isu penggunaan air yang tinggi.
Baca Juga: TelkoMedika Raih Penghargaan Public Relations Popular Companies Awards 2025
Peluang pun terbuka bagi bahan alternatif seperti pistachio, macadamia, mete, hingga biji bunga matahari.
Contohnya, merek Tache mengangkat pistachio sebagai bahan utama yang membutuhkan 75 persen lebih sedikit air dibanding almond, dengan rasa dan tekstur alami yang creamy.
Sementara Lattini mengembangkan susu dari biji bunga matahari yang bebas alergen, sehingga bisa dikonsumsi penderita alergi kacang.
Artikel Terkait
Mengulik Bisnis Sri Prakash Lohia, Orang Terkaya Indonesia Keturunan India
Turkmenistan dan Indonesia Buka Jalan Penguatan Hubungan Bisnis dan Ekonomi
Tips Buka Bisnis Pertanian Organik: Peluang Hijau yang Menguntungkan
Telkom Hadirkan WMS Standard & WMS Fit: Solusi End-to-End Wi-Fi Sesuai Kebutuhan Bisnis
Harta Darma Mangkuluhur: Lapangan Golf Rp1,2 T, Restoran Melayang dan Gurita Bisnis Cendana