• Senin, 22 Desember 2025

Low Tuck Kwong Penerima Dividen Terbesar di Indonesia 2025 dari Bayan Resources, Jumlahnya Mencengangkan

Photo Author
- Selasa, 1 Juli 2025 | 05:00 WIB
Rupiah (unsplash.com)
Rupiah (unsplash.com)

KONTEKS.CO.ID - Orang terkaya di Indonesia, Low Tuck Kwong, dipastikan akan menerima dividen tunai sebesar USD160,72 juta atau setara Rp2,6 triliun dari PT Bayan Resources Tbk (BYAN), emiten batu bara miliknya. Pembayaran dividen tersebut merupakan bagian dari dividen final tahun buku 2024 yang akan didistribusikan pada 23 Juli 2025 mendatang.

Sebelumnya, taipan pendiri Bayan Resources itu juga telah menerima dividen interim sebesar USD120,48 juta (sekitar Rp1,95 triliun) yang dibayarkan pada awal tahun ini. Secara total, dividen yang dikantongi Low Tuck Kwong sepanjang 2025 mencapai USD281,2 juta atau setara Rp4,55 triliun, menjadikannya sebagai penerima dividen individu terbesar di Tanah Air tahun 2025 ini.

Dalam keterangan resmi yang disampaikan oleh Corporate Secretary Bayan Resources Jenny Quantero, perusahaan akan membagikan dividen tunai senilai US$ 400 juta atau sekitar Rp6,5 triliun, sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 25 Juni 2025.

Baca Juga: Siap-Siap Top-up, Kemenhub Pastikan Tarif Ojek Online Naik 15 Persen: Tinggal Tunggu Waktu!

“Dividen final tahun buku 2024 sebesar USD400 juta akan dibagikan dengan nilai USD0,012 per saham,” ujar Jenny dalam pernyataan tertulis, Senin, 30 Juni 2025.

Berdasarkan laporan kepemilikan saham per 31 Mei 2025, Low Tuck Kwong tercatat menggenggam 40,179% saham BYAN, yang menjadikannya sebagai pemegang saham utama dan pengendali. Dengan komposisi tersebut, ia berhak menerima 40% dari dividen final sebesar USD400 juta, yakni USD160,72 juta.

Bayan Resources diketahui telah membagikan dividen interim sebesar USD300 juta pada 8 Januari 2025, sehingga total dividen tunai untuk tahun buku 2024 yang dibagikan kepada seluruh pemegang saham mencapai UD700 juta atau lebih dari Rp11,3 triliun, menjadikannya salah satu emiten dengan nilai dividen terbesar di Bursa Efek Indonesia.

Mengacu pada kepemilikan saham Low Tuck Kwong sebesar 40,163% per akhir November 2024, dividen interim yang ia terima adalah USD120,48 juta. Jika digabung dengan dividen final yang akan cair bulan Juli ini, total dividen yang masuk ke kantongnya mencapai Rp4,55 triliun.

Low Tuck Kwong Terkaya, Depak Prajogo Pangestu

Dikutip dari daftar Real-Time Billionaires Forbes per Senin malam, 30 Juni 2025, Low Tuck Kwong berada di posisi puncak daftar orang terkaya Indonesia, dengan total kekayaan mencapai USD27,5 miliar atau sekitar Rp 446,38 triliun. Angka ini membuatnya unggul atas para konglomerat nasional lain seperti Prajogo Pangestu (USD25,9 miliar), Budi Hartono (USD22 miliar), dan Michael Hartono (USD21,1 miliar).

Secara global, Low kini menempati peringkat ke-72 orang terkaya dunia, mengungguli tokoh global seperti Jack Ma (peringkat 76, USD26,2 miliar) dan Rupert Murdoch (peringkat 87, USD24,1 miliar). Kekayaannya terus terkerek naik seiring dengan reli harga batu bara global dan tingginya margin keuntungan Bayan Resources.

Analis pasar menilai strategi Bayan Resources yang menjaga efisiensi operasional serta fokus pada margin ekspor sebagai kekuatan utama di tengah volatilitas harga batu bara global. Dividen jumbo yang diberikan kepada pemegang saham menunjukkan kesehatan keuangan perseroan yang solid, serta komitmen manajemen untuk memberikan nilai tambah kepada investor.

“Dividen yang besar ini bisa menjadi sentimen positif untuk saham BYAN dan sektor batu bara secara umum. Ini juga memberi sinyal bahwa Bayan punya arus kas kuat dan tidak menghadapi tekanan pendanaan besar dalam jangka pendek,” ujar seorang analis sekuritas di Jakarta.

Dengan rasio dividen yang terus tinggi, BYAN kini digadang-gadang sebagai salah satu emiten incaran investor institusional maupun individu yang mencari return dari dividen tunai. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Jimmy Radjah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X