KONTEKS.CO.ID - Tekanan berat industri asuransi umum pada 2024 secara signifikan dipengaruhi adanya turbulensi atau fluktuasi tekanan terhadap industri global hingga Asia.
Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Budi Herawan mengatakan, dampak tekanan asuransi global itu berimbas ke industri asuransi Asia hingga Indonesia.
“Tekanan akibat bencana alam global menyebabkan kondisi perusahaan melakukan perubahan strategi investasi karena tekanan klaim yang besar. Akibatnya ke industri serupa di Tanah Air. Premi menjadi lebih mahal, resiko menjadi lebih meningkat," kata Budi dalam keterangannya mengutip Senin, 19 Mei 2025.
Baca Juga: Wacana Legalisasi Kasino Picu Pro-Kontra, DPR Hingga Pakar Hukum Buka Suara
Kata dia, kondisi ini menyebabkan hasil underwriting yang melemah serta peningkatan cadangan premi dan cadangan klaim, sehingga dampak akhirnya adalah tergerusnya laba perusahaan.
Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), laba setelah pajak salah satunya di industri asuransi umum pada 2023 masih mencapai Rp7,80 triliun, namun pada 2024 turun drastis menjadi rugi Rp10,14 triliun, atau merosot hingga 197,8 persen.
Sementara di pasar asuransi global akibat terjadinya bencana alam, telah menyebabkan adanya angka kerugian mencapai US$137 miliar atau sekitar Rp2.219 triliun pada 2024 yang harus ditanggung asuransi.
Baca Juga: Gubernur DIY Sultan HB X Beri Respons soal Perusakan Makam Non Muslim di Bantul
Angka tersebut, seperti dilansir dari Perusahaan Reassuran Swiss Re, melanjutkan tren pertumbuhan tahunan sebesar 5%–7%, seperti tergambarkan beberapa tahun terakhir. Menurut laporan tersebut, jika tren ini terus berlanjut, akan menyebabkan angka kerugian yang ditanggung oleh asuransi pada 2025 diperkirakan mendekati US$145 miliar.
Proyeksi pertumbuhan ini, diperkirakan bakal menasbihkan periode 2025 menjadi salah satu tahun dengan angka kerugian asuransi terbesar sepanjang sejarah.
Bahkan, seperti tahun-tahun sebelumnya, sebagian besar kerugian asuransi global tahun ini disebabkan oleh secondary perils atau bencana alam skala kecil dan menengah.***
Artikel Terkait
Asuransi dan Harta Warisan Barbie Hsu Rp1,3 T Bikin Heboh, Suami Bilang Begini
PSAK 117 Jadi Game Changer! Laba Industri Asuransi Umum Melonjak 53,88%
Mudik Lebaran 2025: AAUI Sebut 4 Asuransi Wajib untuk Perlindungan Maksimal
Program Makan Bergizi Gratis Disorot, Pemerintah Siapkan Skema Asuransi untuk Antisipasi Keracunan
Rp328 Triliun Melayang, Asuransi Asia Hadapi Keterbatasan Pembayaran Klaim di Tengah Kerugian Ekonomi 2024