KONTEKS.CO.ID - Perusahaan teknologi lokal PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) tidak mengonfirmasi maupun menyangkal laporan mengenai kemungkinan merger dengan Grab.
Manajemen GOTO mengakui telah menerima berbagai proposal bisnis dari sejumlah pihak.
Sekretaris Perusahaan R.A. Koesoemohadiani menyatakan bahwa manajemen berkewajiban untuk mengeksplorasi berbagai peluang bisnis.
Proses ini mencakup evaluasi menyeluruh terhadap semua penawaran yang diterima, sehingga sampai saat ini belum ada kesepakatan yang dicapai.
“Saat ini tidak ada kesepakatan antara perusahaan dengan pihak mana pun,” jelasnya dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 8 Mei 2025.
Menurut Koesoemohadiani, pendekatan hati-hati ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi kolaborasi jika rencana bisnis tersebut terealisasi.
Ia menekankan bahwa manajemen memprioritaskan keberlanjutan jangka panjang perusahaan, termasuk meningkatkan nilai bagi seluruh pemegang saham.
“Hal ini mencakup kepentingan terbaik mitra pengemudi, mitra UMKM, pelanggan, karyawan, dan seluruh pemangku kepentingan utama,” jelasnya.
Meskipun mengakui adanya sejumlah proposal bisnis, Koesoemohadiani kembali menegaskan bahwa belum ada kesepakatan yang ditetapkan.
“Perusahaan belum membuat keputusan terkait dengan penawaran yang mungkin telah diketahui atau diterima oleh perusahaan,” katanya.
Koesoemohadiani juga menyoroti kinerja kuat perusahaan pada kuartal pertama 2025.
GOTO mencatat EBITDA yang disesuaikan tertinggi untuk layanan fintech dan on-demand, serta pertumbuhan signifikan pada nilai transaksi bruto inti (GTV) tahunan.
“Ini mencerminkan kekuatan produk dan pelaksanaan strategi yang kuat dalam ekosistem terintegrasi perusahaan,” ungkapnya.
Dari Januari hingga Maret 2025, GOTO membukukan pendapatan bersih sebesar Rp4,2 triliun, meningkat 37 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Artikel Terkait
Ini Kata Manajemen Soal Kriteria Driver Gojek dan Grab yang Dapat THR Idul Fitri
Ini Besaran THR untuk Ojol Gojek dan Grab? Tetap Sesuai Kemampuan Perusahaan
Grab Dikabarkan Incar GoTo untuk Diakuisisi, Nilainya Rp112 Triliun