Teknologi dan Regulasi yang Ketat
Di acara perayaan 25 tahun Dexa Medica di Kamboja yang digelar di Phnom Penh, Sabtu, 22 Maret 2025, Molecular Pharmacologist Prof. Raymond Tjandrawinata memaparkan inovasi di bidang farmasi melalui presentasi bertajuk “Precision Medicine and Pharma 4.0”.
Ia menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi canggih dan pemahaman genetika dalam meningkatkan kualitas serta efektivitas pengobatan.
Dexa Medica memastikan setiap produknya melewati Uji Bioekivalensi, guna memastikan kesetaraan terapeutik dengan obat referensi.
"Melalui teknologi Pharma 4.0, kami memastikan setiap produk memiliki standar kualitas tinggi yang konsisten. Ini bagian dari komitmen kami untuk mendukung komunitas medis dalam menyediakan solusi kesehatan yang lebih tepat dan efektif bagi pasien," ujar Raymond.
Sementara itu, Under Secretary of State Kementerian Kesehatan Kamboja, HE Dr. Peas Muslim, menegaskan bahwa pemerintah Kamboja terus memperketat regulasi farmasi guna memastikan keamanan dan efektivitas obat-obatan yang beredar di negaranya.
"Kami mengapresiasi kontribusi Dexa Medica dalam mendukung sistem kesehatan Kamboja melalui distribusi produk farmasi yang legal dan sesuai regulasi. Ini membangun kepercayaan masyarakat dalam menggunakan produk-produk tersebut," kata Peas Muslim.
Lebih dari sekadar pemain industri, Dexa Medica kini menjadi mitra strategis dalam pembangunan ekosistem kesehatan Kamboja, menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu kekuatan farmasi di Asia Tenggara. ***
Artikel Terkait
Seungri Diduga Bakal Buka Klub di Kamboja dan Hong Kong Usai Kasus Burning Sun Memanas Lagi
Kamboja Musnahkan Obat-Obatan Terlarang Senilai USD70 Juta
Taklukkan Kamboja, Timnas U-19 Indonesia Lolos ke Semifinal Piala AFF
Sindikat Jual Beli Rekening Judi Online di Jakbar Dikendalikan WNI dari Kamboja
Jumlah WNI Bermasalah di Kamboja Melonjak di Awal 2025, KBRI: Sudah Pernah Jadi Korban, eh Datang Lagi