KONTEKS.CO.ID - PT Bank Jago Tbk (ARTO) mencatatkan kinerja keuangan yang kuat sepanjang 2024, didorong oleh inovasi teknologi dan kolaborasi strategis dengan berbagai ekosistem digital.
Bank berbasis teknologi ini mencatat pertumbuhan besar dalam jumlah nasabah, dana pihak ketiga (DPK), serta penyaluran kredit yang turut menopang lonjakan laba bersih.
Pada akhir 2024, laba bersih Bank Jago mencapai Rp 129 miliar, melonjak 78 persen secara tahunan (yoy). Pertumbuhan profitabilitas ini sejalan dengan penyaluran kredit yang meningkat 36 persen menjadi Rp 17,7 triliun.
Ekspansi Nasabah dan Penguatan DPK
Bank Jago terus memperluas jangkauan dengan meningkatkan jumlah nasabah. Pada akhir 2024, jumlah nasabahnya mencapai 15,3 juta, dengan 12,1 juta di antaranya merupakan pengguna Aplikasi Jago.
Dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah pengguna aplikasi bertambah 4 juta nasabah atau tumbuh hampir 50 persen.
Lonjakan jumlah pengguna aplikasi berdampak positif pada peningkatan DPK yang mencapai Rp18,8 triliun, naik 56 persen dari Rp12,1 triliun di 2023.
Baca Juga: Komentar Presiden Prabowo soal Timnas Indonesia Dibabat Australia, Maklum dengan Pelatih Baru
Penyumbang terbesar DPK adalah giro dan tabungan (CASA) sebesar Rp10 triliun (53 persen), sementara 47 persen sisanya berasal dari deposito senilai Rp8,8 triliun.
"Dinamika ekonomi dan politik global menjadikan tahun 2024 penuh tantangan. Namun, Bank Jago tetap mencatatkan pertumbuhan bisnis yang kuat, berkat kolaborasi dengan mitra ekosistem dan platform digital,” ujar Direktur Utama Bank Jago, Arief Harris Tandjung, Jumat 21 Maret 2025.
Fundamental Keuangan Kuat, Modal Solid untuk Ekspansi
Bank Jago terus menjaga kualitas kreditnya, terbukti dari rasio non-performing loan (NPL) yang sangat rendah, hanya 0,2%.
Baca Juga: Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, 16 Penerbangan Internasional Dibatalkan
Dengan ekspansi kredit yang sehat, total aset Bank Jago tumbuh 34 persen menjadi Rp28,5 triliun, dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp21,3 triliun.
Selain itu, bank ini memiliki rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 44,4 persen, menunjukkan tingkat permodalan yang kuat untuk menopang ekspansi bisnis ke depan.
Artikel Terkait
Potensi Perkembangan Bank Jago dalam Era Investasi TikTok di Tokopedia
Karyawan Bank Jago Bobol 112 Rekening, Curi Rp1,3 Miliar
Karyawan Bank Jago Bobol Rekening Rp1,3 Miliar, Bayar Utang dan Jalan-jalan