Deutsche Bank Pangkas 2.000 Karyawan, Tren PHK Massal di Sektor Perbankan Berlanjut

KONTEKS.CO.ID - Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal di sektor perbankan global terus berlanjut. Deutsche Bank mengumumkan rencana pemangkasan sekitar 2.000 karyawan pada 2025, dengan fokus utama pada penutupan sejumlah kantor cabang.

"Kami akan mengurangi lagi kantor cabang seperti yang telah kami rencanakan tahun ini dalam jumlah yang cukup signifikan," ujar CEO Deutsche Bank, Christian Sewing, dalam konferensi keuangan yang diselenggarakan oleh Morgan Stanley, Kamis, 20 Maret 2025.

Baca Juga: Pungli Ormas Ganggu Bisnis, Presiden Perintahkan Tindakan Tegas

PHK ini akan berdampak pada merek Deutsche Bank dan Postbank, yang merupakan divisi perbankan ritel Deutsche Bank.

Tahun lalu, bank ini telah menutup 125 kantor cabang, dan lebih banyak penutupan diperkirakan akan terjadi tahun ini.

Sewing menambahkan bahwa biaya restrukturisasi telah diperhitungkan dalam langkah ini, meskipun detail lebih lanjut mengenai jumlah kantor cabang yang akan ditutup masih belum diungkapkan.

Baca Juga: Sempat Ramai Isu Mafia Skincare, BPOM Ungkap Skincare Milik Heni Sagara Bebas Hidrokuinon dan Merkuri

Tren PHK Massal di Sektor Perbankan Global

Deutsche Bank bukan satu-satunya institusi keuangan yang melakukan efisiensi tenaga kerja dalam skala besar. Beberapa bank besar lainnya juga melakukan PHK sebagai bagian dari strategi operasional mereka:

• Morgan Stanley akan memangkas sekitar 2.000 karyawan atau 2%-3% dari tenaga kerja globalnya pada akhir Maret 2025.
• Goldman Sachs mempercepat tinjauan kinerja tahunan dan merencanakan pengurangan staf sebesar 3%-5%.
• Bank of America telah menghilangkan 150 posisi bankir junior di divisi perbankan investasinya.

Meskipun PHK ini tidak secara langsung dikaitkan dengan kondisi pasar, namun langkah-langkah ini menunjukkan bahwa perbankan global semakin fokus pada efisiensi operasional dan profitabilitas.

Baca Juga: Lima Investor Kucurkan Rp2,42 Triliun di IKN, Pembangunan Dimulai 2025

Dengan kebijakan ini, Deutsche Bank dan bank-bank besar lainnya di dunia tampaknya bersiap menghadapi tantangan ekonomi global dan perubahan dalam model bisnis perbankan di era digitalisasi. ***