Diketahui bahwa penerimaan negara turun 30,19 persen secara tahunan menjadi Rp269 triliun. Ini memperlebar defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Defisit APBN mencapai Rp3,2 triliun per Februari 2025, sementara belanja pemerintah turun 7 persen. Akibatnya, utang melonjak 44,77 persen pada Januari," kata Nico.
Hal ini membuat Bank Indonesia sulit menurunkan suku bunga, sehingga investor memilih aset yang lebih aman.***