"Super penting. Maka itu kami buat SPKLU sendiri di pool kami agar operasional kami lebih lancar," katanya.
Erlang juga mengapresiasi perkembangan infrastruktur pengisian daya di kota-kota besar, terutama di Jabodetabek, yang semakin mudah diakses.
Ia mengakui bahwa investasi awal untuk kendaraan listrik dan infrastruktur pengisian daya cukup besar, tetapi dalam jangka panjang biaya operasional menjadi lebih hemat.
"Awalnya sih, biaya investasi buat beli mobil dan bangun infrastruktur lumayan besar. Tapi, dalam jangka panjang, operasional jadi lebih hemat karena bahan bakar dan perawatan mobil listrik itu jauh lebih murah," ungkapnya.
Baca Juga: Sabar dan Reza Gundulin Ganda Kuat China Huang Di - Liu Yang di 16 Besar All England
Komitmen untuk Masa Depan
Seiring dengan perkembangan industri transportasi ramah lingkungan, Evista berkomitmen untuk terus memperluas layanan serta meningkatkan infrastruktur guna memperkuat posisi taksi listrik di pasar transportasi Indonesia.
Dengan strategi tarif yang kompetitif dan investasi berkelanjutan dalam infrastruktur pengisian daya, Evista optimistis dapat terus bersaing dengan layanan transportasi konvensional, sekaligus berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon.***
Artikel Terkait
Hyundai Rayu Pemilik Mobil Listrik BYD, Wuling dll Mampir ke SPKLU Miliknya
Wuling New Air EV: Mobil Listrik Mungil Kaya Teknologi Modern dan Desain Futuristik
Kia Concept EV2: Mobil Listrik Mungil yang Bakal Gerus BYD Dolphin dan MG 4 EV
Mobil Listrik Aion UT Resmi Meluncur di China, Diprediksi Mengaspal ke Indonesia
Mobil Listrik Maret 2025, Harga Mulai Ratusan Juta hingga Miliaran Rupiah: Cocok Buat Mudik Lebaran 2025