• Minggu, 21 Desember 2025

Waduh, Sri Mulyani Ngaku APBN 2025 per Akhir Februari Sudah Tekor Rp31,2 T: Indonesia Masih Aman?

Photo Author
- Kamis, 13 Maret 2025 | 12:27 WIB
Menkeu Sri Mulyani Indrawati melaporkan kondisi APBN hingga 28 Februari 2025.  (kemenkeu)
Menkeu Sri Mulyani Indrawati melaporkan kondisi APBN hingga 28 Februari 2025. (kemenkeu)


KONTEKS.CO.ID - APBN KiTA Januari 2025 akhirnya dipublikasikan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Rilisannya mengungkap bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga tanggal 28 Februari 2025 sudah tekor Rp31,2 triliun.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melaporkan, kondisi APBN hingga 28 Februari 2025  mengalami defisit realisasi setara 0,13% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

"Ada defisit (APBN 2025 sebesar) Rp31,2 triliun untuk posisi akhir Februari atau 0,13 persen dari PDB," ungkap Menkeu dalam konferensi pers APBN KiTA di Kantor Kemenkeu, di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Kamis 13 Maret 2025.

Baca Juga: Mengapa Penalti Julian Alvarez Atletico Madrid Dianulir Wasit? Simak Penjelasannya!

Meski demikian, mantan Direktur Bank Dunia itu mengklaim, defisit APBN di awal tahun masih dalam target desain APBN 2025. Defisit sendiri  ditargetkan Rp616,2 triliun atau sebesar 2,53% terhadap PDB.

"Saya ingatkan kembali APBN didesain dengan defisit Rp616,2 triliun. Dengan demikian, defisit 0,13 persen masih dalam target desain APBN sebesar 2,53 persen dari PDB," tuturnya.

Apa artinya defisit APBN? Pengertian, pendapatan negara lebih kecil ketimbang jumlah pengeluaran pemerintah. Dengan catatan, dari sisi keseimbangan primer tercatat Indonesia masih surplus Rp48,1 triliun.

Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi 5 Kali Sejak Kamis Dini Hari, Masyarakat Diminta Waspada

Menkeu merinci , pendapatan negara hingga Februari 2025 sudah terkolek Rp316,9 triliun atau 10,5% terhadap APBN. Pendapatan negara itu berasal dari pajak, bea cukai, dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

Sementara itu, belanja negara tembus Rp348,1 triliun atau dengan presentase 9,6% terhadap APBN. Belanja negara itu terdiri dari belanja pemerintah pusat, yakni belanja K/L dan belanja non K/L dan transfer ke daerah.

"Belanja negara Rp 348,1 triliun atau terealisasi 9,6% dari total belanja yang akan dianggarkan tahun ini," imbuhnya. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X