KONTEKS.CO.ID - Sebuah stasiun televisi Palestina menyatakan lima jurnalisnya telah tewas dibunuh pada Kamis 26 Desember 2024. Kelima jurnalis dinyatakan tewas dalam sebuah serangan yang dilancarkan Israel terhadap kendaraan mereka. Pihak militer Israel sendiri mengatakan mereka menarget sebuah "sel teroris" dalam serangannya tersebut.
Melansir dari stasiun televisi Al-Quds Today, sebuah rudal mengenai kendaraan siaran yang diparkir di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah. Stasiun televisi tersebut berafiliasi dengan kelompok Jihad Islam, yang anggota militannya telah berperang bersama Hamas di Jalur Gaza. Kelompok tersebut dan Hamas sebelumnya terlibat dalam serangan pada 7 Oktober 2023 ke wilayah Israel.
Stasiun televisi itu menyebutkan lima staf mereka yang tewas adalah Faisal Abu Al-Qumsan, Ayman Al-Jadi, Ibrahim Al-Sheikh Khalil, Fadi Hassouna, dan Mohammed Al-Lada'a.
Baca Juga: Gempuran 100 Jet Tempur ke Yaman Hampir Membunuh Bos WHO
“Mereka dibunuh saat tengah menjalankan tugas jurnalistik dan kemanusiaan," tulis Al-Quds Today dalam pernyataan mereka. "Kami menegaskan komitmen kami untuk terus melanjutkan pesan perlawanan yang kami usung," tambah mereka.
Militer Israel dalam pernyataannya mengaku bahwa pihak mereka telah melakukan "serangan presisi terhadap sebuah kendaraan yang dinaiki oleh anggota sel teroris Jihad Islam di Nuseirat".
"Sebelum serangan tersebut, sejumlah langkah telah diambil untuk memitigasi risiko dari mencederai warga sipil" tulis pasukan pertahanan Israel (IDF) .
Baca Juga: Pesawat Azerbaijan Airlines Tabrak Burung Jatuh di Kazakhstan, Ajaib Banyak yang Selamat!
Menurut sejumlah saksi mata di Nuseirat, sebuah rudal yang ditembakkan oleh pesawat israel mengenai kendaraan siaran yang terparkir di luar Rumah Sakit Al-Awda. Serangan itu menyebabkan kendaraan terbakar dan menewaskan orang-orang yang berada di dalamnya.
Comitee to Protect Journalist (CPJ) cabang Timur Tengah mengatakan pihaknya merasa hancur saat mendengar laporan bahwa lima jurnalis dan pekerja media dibunuh di dalam kendaraan siaran mereka oleh serangan Israel.
"Jurnalis adalah warga sipil dan harus selalu dilindungi," tulis CPJ dalam pernyataannya.
Sindikat Jurnalis Palestina mengatakan hingga kini lebih dari 190 jurnalis telah tewas dibunuh dan setidaknya 400 lainnya mengalami cedera sejak perang di Gaza dimulai.***