dunia

Banyak Pakai Bikini dan Adegan Syur, Trailer Film Pulau Tak Layak Tayang

Kamis, 19 Januari 2023 | 16:01 WIB
Banyak pakai bikini dan adegan syur, trailer film Pulau tak layang kata Menteri Komunikasi dan Digital Malaysia. (Foto: youtube webtvasia)

KONTEKS.CO.ID – Banyak pakai bikini dan adegan syur, trailer film Pulau tak layang tayang dapat disimak dalam artikel berikut ini.


Banyak pakai bikini dan adegan syur, trailer film Pulau tak layang tayang dikemukakan oleh Menteri Komunikasi dan Digital Malaysia, Fahmi Fadzil.


Menteri Komunikasi dan Digital Fahmi Fadzil menilai trailer film Pulau yang bergenre horor tidak layak tayang.


Namun Fahmi mengatakan, dirinya tidak bisa berbicara atas nama Lembaga Sensor Film (LPF) yang berada di bawah naungan Kementerian Dalam Negeri (KDN).


"Saya tidak bisa berbicara atas nama LPF dan saya juga memahami bahwa FINAS (Perusahaan Pengembangan Film Nasional Malaysia) telah mengeluarkan pernyataan hari ini, tetapi itu bukan pada aspek sensor,” beber Fahmi Fadzil seperti dilaporkan Berita Harian.


“Setiap prosedur yang dipantau oleh FINAS didasarkan pada SOP (prosedur operasi standar) hubungan antara LPF dan FINAS,” imbuhnya.


“Pandangan saya mungkin ada beberapa SOP yang harus kita kaji ulang karena jelas-jelas ada pelanggaran di sini dan saya paham dalam hal persetujuan LPF itu diberikan pada September tahun lalu, sebelum saya menjadi menteri, sebelum pemerintah saat ini," ujar Fahmi saat menghadiri pemutaran eksklusif film Duan Nago Bogho.


Hal itu ia sampaikan terkait apakah LPF atau FINAS akan mempertimbangkan kembali penayangan film tersebut di bioskop yang akan dimulai pada 9 Maret 2023.


Fahmi mengatakan, merujuk pada trailer film yang viral, menurutnya hal itu tidak pantas.


Bahkan, ia sendiri telah menjalin kontak dengan Golden Screen Cinemas (GSC) dan diketahui bahwa produser telah memutuskan untuk menarik trailer tersebut dalam waktu dekat dan melakukan edit baru.


Menurut Fahmi, ia juga memahami berdasarkan laporan yang diterimanya, ada kemungkinan ada adegan yang dipotong dan dilewatkan masuk dalam trailer film tersebut.


"Trailernya tidak memiliki potongan seperti di film aslinya, tapi saya tidak bisa mengatakan lebih dari itu dan saya meminta teman-teman media saya untuk menghubungi LPF,” urai Fahmi.


“Bagi saya, saya sudah meminta FINAS ke depan, kita perlu mencermati hal ini, meninjau ulang dan membenahi SOP. Kita tidak ingin seperti ini, persetujuan diberikan tanpa penelitian yang lebih spesifik, saya kira. perlu ada penelitian," kata Fahmi berharap.


Adapun sebelumnya, media memberitakan bahwa FINAS tidak bertanggung jawab untuk menyetujui pemutaran film Pulau yang bergenre horor setelah menimbulkan kontroversi karena diduga mengandung adegan panas dan porno.

Halaman:

Tags

Terkini