KONTEKS.CO.ID – Botswana telah meningkatkan tunjangan bulanan untuk pelajar antara US$130 – US$154. Mahasiswa Botswana di perguruan tinggi disponsori oleh Pemerintah dan diberikan tunjangan hidup bulanan dan tunjangan buku. Mereka memiliki standar pendidikan yang tinggi di Afrika.
Pemerintah Botswana menginvestasikan pendapatan negaranya sebesar 7,1 persen dari GDP atau 22,3 persen dari APBN nya di bidang pendidikan untuk mengurangi ketergantungan pada ekspor berlian dan devisa dari ekspatriat.
Namun pada Januari 2006, Botswana mengenakan kembali biaya pendidikan setelah dua dekade menggratiskannya, meski begitu pemerintah tetap menyediakan beasiswa penuh dengan biaya hidup untuk pelajar negara tersebut yang masuk universitas.
Kebijakan ini juga berlaku bagi mereka yang ingin studi di University of Botswana serta pelajar yang mendapatkan beasiswa keluar negeri. Tingkat melek baca negara tersebut mencapai angka 83 persen. Universitas nomor satu adalah Universitas Gaborone Botswana yang berdiri diatas lahan seluas 115 hektar dan menawarkan program studi ilmu sosial, pendidikan, ilmu pengetahuan, pertanian, dan humaniora dengan lebih dari 14000 mahasiswa.
Botswana terkurung oleh daratan di Afrika bagian Selatan dengan 70 persen wilayahnya adalah Gurun Kalahari. Memiliki penduduk 2,3 juta orang, negara ini menjadi negara yang paling jarang penduduknya jika berdasarkan luas wilayahnya 581,730 km2. Sekitar 11,6 persen dari penduduk tinggal di ibukota dan kota terbesar, Gaborone.
Sebelumnya Botswana adalah salah satu negara termiskin di dunia dengan PDB per kapita sekitar US$70 per tahun pada akhir tahun 1960—sejak itu telah berubah menjadi sebuah upper-middle-income country, salah satu negara yang pertumbuhan ekonominya tercepat di dunia.
Ekonomi negara ini didominasi oleh pertambangan, peternakan, dan pariwisata. Botswana memiliki GDP per kapita sekitar $18,113 pada 2021. Botswana hingga sekarang tetap menjadi produsen berlian nomor satu dunia. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"