KONTEKS.CO.ID – Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menyoroti gagasan para capres pada debat terakhir terkait isu pendidikan.
Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim menuturkan, gagasan seluruh capres tidak memberi solusi fundamental terkait dengan persoalan pendidikan.
“Menyimak debat capres isu pendidikan, P2G menilai belum menyentuh persoalan fundamental pendidikan nasional,” katanya kepada wartawan, Senin, 5 Februari 2024.
Dia mengatakan ketiga capres tidak mengungkapkan, data-data riil terkait dengan persoalan pendidikan. Selain itu, para capres juga tidak sedikit pun memberikan solusi kongkret.
Dia mengatakan, persoalan pendidikan menjadi sorotan P2G salah satu yakni nilai literasi dan matematika yang masih rendah.
Hasil Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) tahun 2022, terungkap fakta bahwa 1 dari 2 anak Indonesia belum mampu mencapai kompetensi minimum literasi dan 3 dari 4 anak Indonesia belum mencapai kompetensi minimum numerasi.
Lebih menyedihkan lagi, skor hasil PISA Indonesia 2022 Â terus merosot tajam. Skor numerasi matematika Indonesia sebesar 366.
Angkat tersebut sama dengan Palestina yang kondisinya jauh lebih tidak stabil karena sekolah mereka porak poranda akibat perang. Skor numerasi tersebut bahkan menjadi yang terendah sejak 2006.
Skor literasi pembaca Indonesia pada 2022 juga menjadi yang terendah di antara skor PISA tahun-tahun sebelumnya, yakni sebesar 359.
Pada 2009 Indonesia pernah mencatatkan skor PISA literasi membaca sebesar 402.
“Belum ada tawaran perbaikan kongkrit dan signifikan mengenai problematika mendasar rendahnya literasi dan matematika anak Indonesia,” tandasnya.*
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"