KONTEKS.CO.ID – Netanyahu pasang alat pacu jantung dibahas di pemberitaan ini. Perdana Menteri Israel itu telah dirawat di rumah sakit untuk prosedur darurat menerima alat pacu jantung.
Operasi ini dijalani menjelang pemungutan suara parlemen kunci pada rencana perombakan yudisial yang kontroversial.
Dalam sebuah pernyataan video pada Minggu pagi 23 Juli 2023, menjelang Netanyahu pasang alat pacu jantung, dia mengatakan, dirinya telah dilengkapi perangkat pemantauan setelah dirawat sebentar di rumah sakit pekan lalu.
Sebelumnya menurut Kantor Perdana Menteri Israel, Netanyahu hanya mengalami dehidrasi setelah terkena gelombang panas.
Pemimpin berusia 73 tahun itu mengatakan alarm di perangkat berbunyi bip pada Sabtu malam, yang berarti dia membutuhkan alat pacu jantung segera.
“Saya merasa luar biasa, tetapi saya perlu mendengarkan dokter saya,” katanya, dilansir Al Jazeraa.
Alat pacu jantung digunakan saat jantung pasien berdetak terlalu lambat. Dengan mengirimkan pulsa listrik ke jantung, alat meningkatkan atau mempertahankan detak jantung seseorang pada ritme normal, sehingga memungkinkan jantung memompa darah ke tubuh dengan kecepatan normal.
Netanyahu, yang berdiri di video dan tersenyum, mengatakan, dokternya meyakinkan dia akan keluar dari rumah sakit pada Minggu sore.
Netanyahu Pasang Alat Pacu Jantung saat Pemungutan Suara di Parlemen
Dalam pernyataan terpisah, kantor Netanyahu mengatakan, pemimpin Israel itu akan dibius. Seorang deputi tinggi, Menteri Kehakiman Yariv Levin, akan menggantikan perannya.
Perdana Menteri akan menjalani prosedur di Sheba Medical Center di Tel HaShomer, tambah pernyataan itu.
Pengumuman itu dikeluarkan ketika ratusan ribu pengunjuk rasa turun ke jalan di Tel Aviv dan kota-kota lain selama 29 minggu berturut-turut, mendesak Pemerintah Israel untuk mengesampingkan rencana peradilannya.
Netanyahu mengatakan dalam video itu dia akan keluar dari rumah sakit tepat waktu untuk pemungutan suara yang diharapkan pada perombakannya, yang dijadwalkan dimulai di parlemen pada hari Minggu dan berlangsung sepanjang hari Senin.
Pada saat yang sama, dia menyarankan agar kesepakatan di menit-menit terakhir dapat dicapai dengan lawan-lawannya.
Kritikus khawatir perubahan yudisial bertujuan mengekang independensi pengadilan oleh Netanyahu, yang diadili atas korupsi yang dia bantah.
Netanyahu, yang sedang dalam masa jabatan keenamnya sebagai perdana menteri, mengatakan reformasi akan menyeimbangkan cabang-cabang pemerintahan.
Kehebohan tersebut telah berkontribusi pada ketegangan dalam hubungan dengan Amerika Serikat, seperti melonjaknya kekerasan Israel-Palestina dan kemajuan dalam program nuklir Iran.
Washington telah mendesak Netanyahu untuk mencari kesepakatan luas atas setiap reformasi peradilan. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"