KONTEKS.CO.ID - Saat Sri Lanka menghadapi salah satu bencana banjir paling parah, PickMe, mengaktifkan seluruh jaringan digital dan logistik untuk mendukung upaya bantuan nasional.
PickMe adalah perusahaan ride-hailing lokal, platform mobilitas dan pengiriman terbesar buatan Sri Lanka.
Dengan ratusan korban tewas, ribuan orang mengungsi, dan operasi penyelamatan yang masih berlangsung, perusahaan itu meluncurkan inisiatif darurat dengan tiga pendekatan.
Ketiga pendekatan itu adalah menggerakkan donasi warga, mengoordinasikan pengiriman, dan membantu tim penyelamat yang menavigasi wilayah yang tergenang.
“Tujuan kami sederhana, membantu warga kami bangkit kembali dengan fokus langsung pada bantuan yang dibutuhkan,” kata Zulfer Jiffry, CEO PickMe.
“Kami berinvestasi di negara ini. Para pengemudi, penumpang, dan pengguna adalah bagian dari kondisi darurat.”
“Kami ingin memastikan masyarakat bisa kembali ke kehidupan normal secepat mungkin.”
PickMe meluncurkan fitur khusus dalam aplikasi bernama ‘AID’ yang memungkinkan warga meminta penjemputan gratis paket bantuan dari rumah mereka.
Fitur ini mengizinkan pengguna membuka aplikasi, memilih layanan ‘Rides’, lalu memilih opsi kendaraan penjemput bantuan bernama AID.
Baca Juga: Walhi Ungkap 7 Perusahaan Jadi Biang Kerok Banjir Tapanuli: Astra, Agincourt, dan Tanoto Terlibat?
Opsi itu untuk menjadwalkan pengambilan donasi seperti bahan makanan kering dan kebutuhan penting lainnya, yang kemudian akan dikirimkan kepada korban banjir.
PickMe juga membuka titik pengumpulan fisik terpusat di kantor pusatnya di High Level Road, Colombo 6.