KONTEKS.CO.ID - Industri teknologi sedang mengalami pergeseran besar akibat perkembangan kecerdasan buatan (AI).
Perubahan ini bukan hanya soal produk, tapi juga cara perusahaan memandang pendidikan formal.
Sejumlah CEO raksasa teknologi menilai, gelar kuliah mungkin tidak lagi menjadi kunci utama untuk meraih karier impian di masa depan.
Baca Juga: Viral! Warganet Malaysia dan Thailand Pesankan Makanan Online untuk Warga Indonesia di Tengah Demo
Alex Karp: Pendidikan Bukan Penentu Karier
CEO Palantir, Alex Karp, pada Selasa, 2 September 2025 menyampaikan bahwa latar belakang pendidikan tidak menentukan kualitas seorang karyawan.
Ia menekankan, siapa pun yang bekerja di Palantir punya prospek karier yang terjamin, entah mereka lulusan sekolah biasa atau universitas top dunia.
“Kalau Anda bekerja di Palantir, karier Anda sudah terjamin. Tidak peduli apakah Anda tidak sekolah, sekolah biasa, atau lulusan Harvard,” ucap Karp sebagaimana dilaporkan Investopedia.
Baca Juga: Jay Idzes Sudah Mendarat di Surabaya, Emil Audero dan Justin Hubner dalam Perjalanan
Pernyataan ini memperlihatkan bahwa perusahaan teknologi kini lebih fokus pada keterampilan dan kemampuan nyata, bukan sekadar ijazah.
Tim Cook: Keterampilan Lebih Penting dari Gelar
Pandangan serupa juga datang dari CEO Apple, Tim Cook.
Sejak 2019, Cook menegaskan bahwa gelar sarjana bukan syarat wajib untuk bekerja di Apple.
Baca Juga: Ferry Irwandi Ungkap Kubu Hendak Jadikan Indonesia Darurat Militer Gagal Selebrasi
Ia bahkan menyebut, sekitar setengah karyawan Apple di Amerika Serikat pada tahun 2019 tidak memiliki gelar kuliah.
Dalam wawancara terbarunya di 2023, Cook kembali menekankan bahwa jurusan kuliah tidak selalu selaras dengan keterampilan yang dibutuhkan industri.