Hal senada diungkapkan Ellie Gibson dari podcast Scummy Mummies. Ia menyebut respons CEO Roblox terdengar seperti menghindar dari tanggung jawab.
"Melarang anak main Roblox itu jauh lebih sulit dari sekadar ucapan, apalagi jika semua teman mereka memainkan game yang sama," ucapnya.
Baca Juga: Low Tuck Kwong Geser Hartono, Ini Daftar 10 Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes per Agustus 2025
Roblox Klaim Terus Tingkatkan Keamanan Digital
Dengan lebih dari 80 juta pengguna aktif harian, di mana 40 persen di antaranya adalah anak di bawah 13 tahun, Roblox tentu memiliki tanggung jawab besar.
Mereka mengklaim telah memperketat sistem keamanan, termasuk pemantauan pesan, pemfilteran konten, dan kerjasama dengan pihak penegak hukum.
"Kami memantau pelecehan, perundungan, dan segala bentuk pelanggaran. Kami juga menerapkan hukuman tegas bagi pelaku," ujar David Baszucki.
Bahkan sejak November 2024, anak-anak di bawah 13 tahun dilarang mengirim pesan langsung atau bermain dalam ruang virtual dengan fitur obrolan aktif.
Baca Juga: Wakil Panglima TNI Akan Dilantik Setelah 25 Tahun Kosong, Siapa Kandidat Terkuat? Ini Nama-Namanya
Penutup: Dunia Virtual Butuh Pengawasan Nyata
Konten seksual yang muncul di Roblox menjadi alarm keras bagi para orangtua. Dunia maya tidak lagi bisa dipandang sebagai ruang aman tanpa pengawasan.
Meskipun fitur keamanan terus dikembangkan, keputusan akhir tetap berada di tangan orangtua.
Kini saatnya bertanya: apakah Anda benar-benar tahu apa yang sedang dimainkan anak Anda hari ini?***