Aktivitas seismik di kawasan ini berasal dari Palung Peru-Chile sepanjang 99 mil. Gempa bumi yang terkait dengan depresi topografi ini telah diketahui memicu tanah longsor dan tsunami.
Ini adalah kasus Chili pada tahun 2010, ketika gempa berkekuatan Magnitudo 8,8 yang berlangsung selama tiga menit mengirim gelombang ke sekitar 50 kota pesisir, bahkan mencapai San Diego.
- Afrika Barat
Seluruh benua Afrika adalah berisiko tinggi karena iklim ekstrem (yaitu Gurun Sahara yang sangat panas) yang menyebabkan kekeringan meluas dan banjir yang mematikan.
Sebuah studi Bank Dunia 2010 mengungkapkan bahwa 80% kematian dan 70% kerugian ekonomi terkait dengan bencana alam di wilayah tersebut disebabkan oleh kekeringan dan banjir.
World Risk Report mengatakan, Afrika Barat memiliki kebutuhan tindakan tertinggi -khususnya Burkina Faso, Gambia, Ghana, Guinea-Bissau, Liberia, Mali, Nigeria, Niger, dan Sierra Leone.
- Afrika Tengah
Bahkan Afrika Tengah, sebagian besar di selatan Gurun Sahara, sangat rawan banjir. Menurut data Bank Dunia, banjir menyumbang sepertiga dari bencana alam di Republik Afrika Tengah antara tahun 1900 dan 2020. Badai menyumbang sekitar 26%, kebakaran hutan sebesar 6%, dan kekeringan sekitar 3%.7
Kekeringan di Afrika memburuk dengan iklim yang memanas, dan penyakit seperti tipus, meningitis akut, dan malaria merajalela selama musim kemarau. Bukan suatu kebetulan bahwa negara-negara Afrika yang paling rentan terhadap kekeringan adalah negara-negara yang disebut "Sabuk Meningitis".
Yayasan Penelitian Meningitis mengatakan wabah diperkirakan akan memburuk karena perubahan iklim dalam beberapa dekade mendatang.