Galih menambahkan, tujuan yang sama juga diemban saat datang ke BBKB Kementerian Perindustrian Indonesia. Mereka juga ingin lebih mengenal produk teknologi dari BBKB, serta data set batik yang nantinya bisa digunakan untuk penyusunan AI yang lebih baik.
Adapun beberapa kolaborasi yang bisa dilakukan adalah penelitian, magang, pengembangan data set AI yang nantinya bisa digunakan untuk riset atau proyek yang lebih mumpuni. Menurut Galih, BBKB saat ini telah memiliki aplikasi di bidang batik, yakni Batik Analyzer dan Nadin.
Aplikasi pertama digunakan untuk mengklasifikasi jenis batik tulis, cap, print, dan lain sebagainya. Sedangkan aplikasi Nadin diperuntukkan pencocokan warna atau color matching dari bahan pewarna alami, yang akan digunakan sebagai pewarna batik.
“Berangkat dari hal ini, kunjungan ini membuka peluang para mahasiswa Informatika UMM untuk ikut serta dalam pengembangan aplikasi-aplikasi BBKB. Harapannya, mereka bisa menambah pengalaman dan kompetensi mahasiswa serta memberikan inovasi solutif dalam pengembangan AI batik,” pungkas Galih. ***