KONTEKS.CO.ID – Teknologi berlabel smart masih dianggap sebagai solusi untuk memudahkan kehidupan manusia. Dari ponsel pintar, jam tangan pintar, hingga perangkat rumah tangga cerdas, semuanya dirancang untuk mempercepat pekerjaan, meningkatkan efisiensi, dan menghadirkan kenyamanan.
Namun kenyataannya, kemudahan tersebut menyimpan sisi lain yang jarang dibahas seperti beban mental yang semakin meningkat.
Banyak pengguna merasakan tekanan akibat notifikasi yang tak henti, tuntutan untuk selalu responsif, hingga bombardir informasi dari berbagai aplikasi.
Di sosial media, tekanan sosial digital juga tumbuh lewat perbandingan hidup, ekspektasi palsu, dan ritme komunikasi yang serba instan. Tanpa disadari, pola ini menimbulkan kecemasan, stres, dan kelelahan mental.
Agar teknologi tetap berada dalam kendali dan tidak justru menguras kesehatan mental, berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan.
1. Batasi Waktu Penggunaan Gadget
Teknologi smart dirancang agar pengguna terus terhubung, bahkan tanpa sadar. Notifikasi instan, pengingat otomatis, dan dorongan untuk selalu online dapat membuat seseorang terjebak dalam kebiasaan memeriksa ponsel tanpa henti.
Membatasi waktu penggunaan gadget dan mematikan notifikasi yang tidak penting merupakan langkah awal yang sangat efektif.
Dengan cara ini, otak mendapatkan kesempatan untuk fokus dan tidak terus-menerus terpecah oleh distraksi digital.
2. Praktikkan Digital Detox Secara Rutin
Digital detox bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan sehat di era modern. Menyisihkan waktu tanpa perangkat digital, baik satu jam sebelum tidur, saat makan, atau selama akhir pekan, membantu otak beristirahat dari tekanan dunia maya.
Detoks ini mengurangi kelelahan mental, memperbaiki suasana hati, dan memungkinkan seseorang kembali merasa “hadir” di dunia nyata.
Baca Juga: Sprinto: Skuter Listrik Urban yang Tampil Gagah dan Melaju Lebih Jauh
3. Bijak dalam Menggunakan Media Sosial
Media sosial dilengkapi algoritma “smart” yang menyesuaikan konten berdasarkan interaksi pengguna. Namun sering kali, konten yang muncul justru memicu kecemasan, rasa kurang diri, atau tekanan sosial yang tidak perlu.
Artikel Terkait
Tips Menghindari Penipuan Online saat Transaksi Kartu Debit
Tips Anak Kos Biar Dompet Aman, Gaya Hidup Seru Tetap jalan
Waspada! Data Penggunaan ChatGPT Berisiko Bocor, Ini Tips Tetap Aman
Tips Membuat Insight Instagram untuk Optimalkan Performa Akun
Tips Jaga Akun Digital Perbankan agar Aman dari Ancaman Siber, Jangan Lengah!