Bagi kreator yang memenuhi syarat tersebut, TikTok akan otomatis memberikan bagi hasil dasar 70 persen.
Sedangkan bonus tambahan 20 persen diberikan berdasarkan performa konten, seperti:
- Tingkat keterlibatan (engagement rate),
- Jumlah penonton aktif,
- Aktivitas audiens, serta
- Partisipasi kreator dalam "creator challenges" atau pencapaian milestone khusus.
Strategi TikTok di Tengah Tekanan Global
Kebijakan ini hadir di tengah situasi yang cukup panas bagi TikTok.
Platform asal China itu sebelumnya sempat menghadapi ancaman larangan operasional di AS karena UU Protecting Americans from Foreign Adversary Controlled Applications Act.
UU tersebut menekan ByteDance (induk TikTok) untuk menjual saham atau melepas kendali TikTok di AS kepada pihak non-China.
Namun, pada akhir September 2025, Presiden AS Donald Trump mengisyaratkan bahwa China telah setuju untuk melepas sebagian kepemilikan TikTok kepada investor asal Amerika, seperti Oracle.
Setelah situasi mulai stabil, TikTok bergerak cepat dengan strategi agresif mempertahankan kreator, agar tidak berpindah ke platform lain.***
Artikel Terkait
Hentikan Sementara Fitur Live di Indonesia, TikTok: Agar Tetap Aman dan Beradab Bagi Pengguna
Matikan Fitur Live, Berapa Juta Pengguna TikTok di Indonesia? Ini Jawabannya
Cara Mengatasi Fitur Live TikTok yang Bermasalah, Mudah dan Cepat
Tips Prompt Foto AI TikTok 2025: Hasil Lebih Keren dan Estetik
Kapan Izin Pembekuan TikTok Dicabut? Ini Kata Kementerian Komdigi
Indonesia Jadi Pengguna TikTok Terbanyak di Dunia