• Minggu, 21 Desember 2025

Di Pengalengan, Transformasi Digital Peternakan Sapi Perah Bikin Peternak Lebih Sejahtera

Photo Author
- Kamis, 29 Mei 2025 | 16:47 WIB
Suasana peternakan sapi perah di Pengalengan yang sudah melakukan transformasi digital. (ILO)
Suasana peternakan sapi perah di Pengalengan yang sudah melakukan transformasi digital. (ILO)

“ERP sangat memudahkan. Bukan cuma untuk catatan produksi susu dan kesehatan ternak, saya juga bisa langsung cek pendapatan dan pengeluaran, seperti biaya angkut dan pembelian pakan, bahkan data dari beberapa tahun lalu. Sangat membantu dalam perencanaan,” ungkapnya.

Baca Juga: Produksi Kambing Peternak PLN Naik 4 Kali Lipat

Sebagai salah satu dari 104 anggota KPBS yang menerima fasilitas pinjaman, Kiki memuji kemudahan sistem. Dengan adanya fasilitas pinjaman cepat sejak tahun lalu, peternak bisa menerima dana hanya dalam waktu sehari setelah disetujui.

“Saya bisa ajukan pinjaman tanpa meninggalkan ternak dan produksi susu. Prosesnya mudah dan cepat, bisa dilakukan kapan saja, dari mana saja,” tambahnya.

Manfaat ERP

Manfaat ERP juga dirasakan oleh petugas kesehatan hewan dan penyuluh. Menurut Dida Rosida, Petugas Kesehatan Hewan KPBS, fitur notifikasi dalam sistem ini sangat membantunya dalam mengidentifikasi peternak yang membutuhkan pelayanan medis.

Selain data kepemilikan ternak, sistem juga menyimpan catatan kesehatan hewan secara lengkap.

“Lewat data aplikasi, saya bisa tahu informasi soal kelahiran, kebuntingan, dan inseminasi buatan,” jelasnya. “Juga memantau hal-hal terkait kesehatan seperti pemberian antibiotik, tingkat kematian, dan lainnya demi perawatan lebih optimal.”

Senada dengan itu, Fitri Herliana, Ketua Penyuluh dan Koordinator Wilayah KPBS, menyebut bahwa platform ERP memudahkannya menjaga komunikasi dengan peternak selama sesi berbagi pengetahuan.

Ia juga dapat mengawasi keseimbangan antara pasokan pakan dan produksi susu dengan lebih efisien.

Baca Juga: Sedih, 24 Ribu Ayam Tewas dalam Kebakaran Peternakan di Jember

“Selain menyediakan informasi mengenai pengendalian kesehatan hewan, tingkat produksi susu, serta berbagai hal logistik, saya juga aktif mendorong para peternak agar memanfaatkan akses ke layanan keuangan demi mendukung pertumbuhan usaha mereka,” ujar Fitri.

Djauhari Sitorus, Manajer Proyek ILO Promise II Impact, memberikan apresiasi kepada KPBS Pengalengan yang menjadi koperasi sapi perah pertama di Indonesia yang mengintegrasikan ERP dalam ekosistem rantai nilai ternaknya.

“Kami bangga atas komitmen KPBS Pengalengan dalam transformasi digital,” ujarnya. “Digitalisasi adalah masa depan dunia peternakan, mengubah cara lama menjadi sistem berteknologi tinggi yang efisien—menguntungkan peternak, ternak, dan konsumen.”***

Sumber: ILO

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X