daerah

Waspada, BPPTKG Laporkan Gunung Merapi Sudah Keluarkan 62 Kali Guguran Lava Pekan Ini

Sabtu, 4 Januari 2025 | 10:51 WIB
Gunung Merapi keluarkan guguran lava (Foto: BPPTKG)


KONTEKS.CO.ID - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan kembali terjadi aktivitas Gunung Merapi.

Menurut BPPTKG, aktivitas vulkanik Gunung Merapi kali ini terjadi dengan mengeluarkan sebanyak 62 kali guguran lava.

Sedangkan, guguran lava dari Gunung Merapi tersebut berdasarkan laporan BPPTK berjarak maksimal 1.900 meter ke arah Kali Bebeng.

Baca Juga: TNI AU Klarifikasi Prajuritnya Terlibat Penembakan di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak

“Pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 62 kali ke arah barat daya (hulu Kali Bebeng) sejauh maksimal 1.900 m, 10 kali ke arah hulu Kali Krasak sejauh maksimal 1.800 m dan 6 kali ke arah barat (hulu Kali Sat/Putih) sejauh maksimal 1.500 m,” tulis keterangan resmi BPPTKG, Sabtu 4 Januari 2025

BPPTKG melaporkan, morfologi kubah barat daya teramati adanya perubahan akibat aktivitas guguran lava.

Sedangkan, untuk kubah tengah tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan.

Berdasarkan analisis foto, volume kubah barat daya terukur sebesar 3.315.900 m3. Sedangkan untuk kubah tengah sebesar 2.361.800 m3.

Baca Juga: Apa Urgensinya Gus Yahya Bela Jokowi Terkait Jadi Finalis Tokoh Terkorup 2024 Versi OCCRP

Dalam pekan ini, BPPTKG mencatat kegempaan Gunung Merapi sebanyak 92 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 259 kali gempa Fase Banyak (MP), 1 kali gempa Frekuensi Rendah (LF), 1.055 kali gempa Guguran (RF), dan 11 kali gempa Tektonik (TT).

Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi.

"Pada minggu ini tidak dilaporkan adanya penambahan aliran maupun lahar di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi,” lanjut BPPTKG.

BPPTKG mengimbau masyarakat waspada bahaya lahar dan awan panas guguran (APG). Utamanya, saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Baca Juga: Terjadi Pembungkaman Aktivis ICW Usai Jokowi Jadi Finalis Tokoh Terkorup 2024 Versi OCCRP

Halaman:

Tags

Terkini