daerah

Banjir Bandang Landa Wisata Guci Tegal, Kolam Air Panas Hilang

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:52 WIB
Banjir bandang melanda kawasan objek wisata Guci, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

KONTEKS.CO.ID - Banjir bandang melanda kawasan objek wisata Guci, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, pada Sabtu, 20 Desember 2025 sore. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, sejumlah fasilitas wisata dilaporkan mengalami kerusakan parah, termasuk kolam air panas Pancuran 13 yang disebut lenyap diterjang arus banjir.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, menyampaikan bahwa peristiwa tersebut dipicu hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur kawasan wisata Guci dalam durasi cukup lama. Kondisi itu menyebabkan aliran Sungai Gung meluap dan menerjang area pemandian air panas.

“Kolam air panas pancuran 13 RB (rusak berat) tergerus banjir, 13 jembatan RB (rusak berat) hilang, beberapa pipa aliran air hanyut terbawa arus,” kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam keterangannya, Minggu, 21 Desember 2025.

Baca Juga: Setelah Heboh Butiran Emas: Giliran Solar Melimpah dari Dalam Tanah Jadi Buruan Warga Aceh 

Banjir bandang tersebut terjadi sekitar pukul 16.30 WIB, saat hujan deras masih berlangsung. Luapan Sungai Gung dengan cepat merusak fasilitas wisata yang berada di sekitarnya.

“Dipicu hujan dengan intensitas tinggi yang berangsur lama sehingga menyebabkan aliran sungai meluap dan menerjang kawasan Wisata Guci,” ujarnya.

Hingga saat ini, BPBD Jawa Tengah memastikan tidak ada korban jiwa akibat bencana tersebut. Namun, objek wisata Guci ditutup sementara untuk alasan keselamatan dan proses pendataan lanjutan.

“Korban jiwa nihil. Aliran sungai Gung terpantau telah surut dan kondisi relatif normal. Area Pancuran 13 ditutup sementara. Lokasi dalam kondisi rawan dan menunggu pendataan lanjutan,” katanya.

Baca Juga: Cerita Sertu Giman Terjang Air Banjir Aceh Tamiang, Selamatkan 20 Nyawa Tetangga

Lebih lanjut, BNPB juga melaporkan material lumpur, pasir, dan batu menutup sebagian area wisata. Masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran Sungai Gung, terutama wilayah Balapulang, Dukuhwaru, Adiwerna, hingga kawasan Pantura, diimbau tetap waspada dan mengikuti arahan petugas.

“Material lumpur, pasir, dan batu menutup sebagian area wisata. Masyarakat di sepanjang aliran Sungai Gung, khususnya wilayah Balapulang, Dukuhwaru, Adiwerna hingga kawasan Pantura, tetap diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti arahan petugas,” katanya.***

Tags

Terkini