KONTEKS.CO.ID - Korban banjir bandang dan tanah longsor di 12 kabupaten dan kota di Sumatra Utara (Sumut) imbas cuaca ekstrem terus bertambah.
Data terbaru Polda Sumut, total 212 orang menjadi korban. Rinciannya, 43 orang meninggal dunia, 81 luka-luka, dan 88 lainnya masih dalam pencarian.
Data tersebut disampaikan Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Ferry Walintukan, Kamis 27 November 2025.
"Jumlah korban meninggal dunia 43 orang dan korban hilang 88 orang. Sementara itu, jumlah warga yang mengungsi mencapai 1.168 orang," ungkapnya.
Dia menjelaskan, ada 221 kejadian bencana alam di Sumut imbas cuaca ekstrem. Rinciannya, tanah longsor 119 kejadian, banjir 90 kejadian, pohon tumbang 10 kejadian dan angin puting beliung sebanyak 2 kejadian.
"Bencana alam tersebut tersebar di Kabupaten Mandailing Natal, Nias Selatan, Pakpak Bharat, Serdangbedagai," katanya.
"Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Tapanuli Utara, Nias, Tapanuli Selatan, Humbahas, Padangsidimpuan, Kota Sibolga, Kabupaten Langkat," imbuhnya.
Baca Juga: YouTube Music 2025 Recap Hadir dengan Fitur AI: Selera Musik Kamu Bisa Dibaca Seperti Ramalan Cuaca!
Adapun, wilayah yang paling banyak diterjang bencana yakni, Tapanuli Utara dengan 54 kejadian dengan rincian longsor 40 kejadian, banjir sebanyak 12 kejadian, pohon tumbang sebanyak 2 kejadian.
Akibatnya, korban meninggal dunia 9 orang dan korban yang belum ditemukan sebanyak 31 orang. Lalu, korban luka luka 1 orang.
Kemudian, Tapanuli Tengah dengan bencana alam sebanyak 44 kejadian dengan rincian longsor sebanyak 13 kejadian dan banjir sebanyak 31 kejadian.
"Korban meninggal dunia sebanyak 4 orang dan belum ditemukan sebanyak 3 orang," ucapnya.
Berdasarkan prediksi, hujan dengan intensitas tinggi masih akan terjadi di sejumlah wilayah.
Imbasnya, kondisi ini di beberapa kawasan kembali berisiko mengalami longsor dan banjir susulan.