daerah

Banjir Bandang dan Longsor di Tapanuli Selatan Renggut 13 Nyawa, Evakuasi Terkendala Cuaca Buruk

Kamis, 27 November 2025 | 11:47 WIB
Banjir dan tanah longsor di empat kabupaten di Provinsi Sumut (Foto: BPBD Kabupaten Tapanuli Utara)

KONTEKS.CO.ID – Bencana alam berupa banjir bandang dan tanah longsor menerjang sejumlah wilayah di Sumatera Utara, khususnya di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Tapanuli Selatan (Tapsel), dan Kota Sibolga.

Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, dan BPBD terus berjibaku melakukan operasi pencarian serta evakuasi terhadap warga yang terdampak maupun dilaporkan hilang.

Kepala Kantor SAR Nias, Putu Arga Sudjarwadi melaporkan, bahwa bencana hidrometeorologi ini menyebar cukup luas.

Baca Juga: Polri Akan Terbang ke Inggris untuk Belajar Tangani Demonstrasi, Ini Alasannya  

Di Tapanuli Tengah, banjir merendam setidaknya delapan kecamatan, yakni Badiri, Pinangsori, Lumut, Sarudik, Tukka, Pandan, Tapian Nauli, dan Kolang. Selain banjir, longsor juga terjadi di lima kecamatan di wilayah tersebut.

Dampak kerusakan yang ditimbulkan cukup signifikan. Berdasarkan data sementara, ribuan Kepala Keluarga (KK) terdampak langsung oleh bencana ini.

Rinciannya meliputi 1.261 KK di Kolang, 338 KK di Sarudik, 150 KK di Pandan, 78 KK di Lumut, 65 KK di Barus, dan 10 KK di Tukka.

Lebih memprihatinkan lagi, bencana ini telah menelan korban jiwa. Di Tapanuli Tengah, empat orang yang merupakan satu keluarga dilaporkan meninggal dunia akibat tertimbun material longsor.

"Meninggal dunia 4 orang - satu keluarga," ujar Putu dalam keterangan resminya, Kamis, 27 November 2025.

Situasi tak kalah genting terjadi di Kota Sibolga. Tim SAR menerima laporan kehilangan warga dari sejumlah titik seperti Jalan Perjuangan, Jalan Beo, Jalan Murai, hingga kawasan Lapo Uci.

Baca Juga: Indra Sjafri Sudah Kantongi 23 Nama Pemain Timnas Indonesia U-22, Siap Berangkat ke SEA Games 2025 Thailand

Total tercatat sekitar 21 orang dilaporkan hilang, sementara 8 orang lainnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia atau tertimbun material.

Sementara itu, di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), banjir bandang merenggut enam nyawa warga, dan tujuh orang lainnya menjadi korban longsor. Upaya evakuasi di wilayah ini difokuskan ke Rumah Sakit Bhayangkara Batang Toru serta posko-posko pengungsian yang didirikan di desa-desa terdampak.

Operasi penyelamatan ini melibatkan berbagai unsur, mulai dari personel Pos SAR Sibolga, ABK KN SAR Nakula, hingga Polairud. Tim SAR mengerahkan peralatan lengkap, termasuk rescue car, sekoci, perahu karet, peralatan mountaineering, hingga drone untuk memetakan area bencana yang sulit dijangkau.

Halaman:

Tags

Terkini