KONTEKS.CO.ID - Enam personel TNI Angkatan Darat dari Satgas Maleo Kopassus terkepung massa anarkis saat kerusuhan berbau SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan) di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan.
Mereka terdesak di belakang Pos Satgas Maleo di Kampung Pirip, Distrik Elelim, Yalimo.
Beruntung, tim gabungan TNI dan Polri berhasil mengevakuasi mereka dari lokasi.
Baca Juga: Papua Tengah Diguncang Gempa M5,1, Berpusat di Nabire dengan Kedalaman 20 Km
Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Pol Faizal Ramadhani, mengatakan, tim gabungan berhasil menyelamatkan enam anggota pasukan elite TNI AD. Mereka langsung dibawa ke Mapolres Yalimo untuk mendapat pertolongan medis.
Tiga anggota Kopassus terluka parah, salah satunya perwira. “Tiga personel luka parah. Masing-masing Sertu Nando Manurung, Sertu Kantum, dan Letda Inf Supardi. Saat ini mereka menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Er Dabi di Yalimo," ungkap Faizal, Kamis 18 September 2025.
Detik-detik menegangkan proses evakuasi disampaikan Faizal. Dikatakannya, operasi evakuasi anggota Kopassus dilaksanakan dengan melibatkan tiga unit kendaraan roda enam dan tiga kendaraan roda empat.
Operasi penyelamatan dipimpin langsung Ipda Abdul Azis dari Satuan Brimob Polda Papua bersama anggota TNI dan jajaran Polres Yalimo.
Ketika proses evakuasi berlangsung, tim gabungan mendapatkan serangan massa dari berbagai arah. Namun aparat keamanan berhasil memukul mundur kelompok penyerang sehingga operasi evakuasi dapat diselesaikan.
Kerusuhan SARA itu berawal dari kesalahpahaman antarpelajar SMA Negeri 1 Elelim. Lalu bentrok meluas sampai mengakibatkan 500 warga terpaksa mengungsi ke Mapolres Yalimo.
"Sedangkan puluhan bangunan terbakar, termasuk ruko, kos-kosan, rumah dinas, kantor dinas, fasilitas TNI dan Polri," sebutnya. ***