KONTEKS.CO.ID - PT Pertamina (Persero) melalui sinergi dua anak usahanya, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) dan PT Pertamina New & Renewable Energy (NRE).
Pertamina meresmikan operasional Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap berkapasitas 2,5 megawatt peak (MWp) di area kilang Balikpapan, Kalimantan Timur.
Fasilitas energi surya ini disebut sebagai instalasi PLTS terbesar di lingkungan Pertamina Group.
Baca Juga: 5 Gubernur Termiskin di Indonesia, Salah Satunya Andra Soni dari Banten, Hartanya Rp2 M
Pemasangan panel surya dilakukan di tiga lokasi utama kilang Balikpapan, yakni atap warehouse (1.635 kWp), workshop (744 kWp), dan Gedung New HSSE (138 kWp).
Direktur Operasi KPI Didik Bahagia mengatakan instalasi ini merupakan langkah nyata Pertamina dalam mendukung agenda transisi energi nasional.
“PLTS ini bukan hanya untuk pengurangan emisi, tapi juga bagian dari strategi efisiensi biaya operasional kilang, yang saat ini sekitar 4–5 persen berasal dari konsumsi energi,” ujar Didik dalam keterangan resmi.
Baca Juga: Apa Itu Hari Preeklampsia yang Diperingati Warga Dunia Setiap Tanggal 22 Mei?
Dengan kapasitas terpasang sebesar 2,5 MWp, PLTS ini diperkirakan dapat menurunkan emisi karbon hingga 3.798 ton CO₂ ekuivalen per tahun.
PLTS ini juga telah dilengkapi dengan sistem berbasis Internet of Things (IoT) dan kecerdasan buatan (AI) untuk pemantauan dan pengendalian secara real-time.
Direktur Proyek dan Operasi Pertamina NRE Norman Ginting menambahkan, kolaborasi antara Pertamina NRE dan KPI tak hanya berhenti di proyek PLTS.
Baca Juga: Ridwan Kamil Vs Lisa Mariana, Kasus Pencemaran Nama Baik Naik Penyidikan: Ini Masih Berlanjut...
Saat ini, kedua pihak juga tengah mengembangkan proyek pemanfaatan gas buang (flare gas) untuk sumber energi listrik di kilang.
“Sinergi ini mendukung strategi jangka panjang Pertamina untuk tumbuh secara berkelanjutan melalui optimalisasi sektor migas dan perluasan energi baru terbarukan,” kata Norman.