• Senin, 22 Desember 2025

Gunung Rinjani Siap Menjadi Ikon Wisata Ramah Lingkungan dengan Program Zero Waste 2025

Photo Author
- Selasa, 18 Februari 2025 | 21:00 WIB
Gunung Rinjani Siap Menjadi Ikon Wisata Ramah Lingkungan dengan Program Zero Waste 2025
Gunung Rinjani Siap Menjadi Ikon Wisata Ramah Lingkungan dengan Program Zero Waste 2025

KONTEKS.CO.ID - Gunung Rinjani, yang terkenal sebagai salah satu destinasi pendakian paling populer di Indonesia, kini semakin fokus pada kelestarian lingkungan.

Dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang datang setiap tahun, masalah sampah di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) semakin menjadi perhatian.

Untuk mengatasi masalah ini dan menjaga kelestarian alam, TNGR mulai menerapkan program Zero Waste pada April 2025.

Baca Juga: Reaksi Bos Dorna Sports Terima 28 Permintaan Gelar MotoGP di Seluruh Dunia

Program ini bertujuan mengurangi sampah yang dihasilkan oleh pendaki selama kegiatan mereka di Gunung Rinjani.

Wajib Kemasi Ulang Makanan untuk Mengurangi Sampah

Salah satu langkah utama dalam program Zero Waste adalah mewajibkan para pendaki untuk mengemas ulang makanan dan minuman mereka ke dalam wadah yang dapat digunakan kembali.

Ini merupakan bagian dari gerakan besar untuk mengurangi sampah plastik sekali pakai yang sering dibawa oleh pendaki.

Baca Juga: Hasil Arema FC Vs PSS 6-2, Super Elja Belum Mampu Keluar dari Zona Degradasi

Para pendaki akan diminta untuk mengganti kemasan makanan instan seperti mi, roti, atau kopi dengan wadah yang ramah lingkungan, seperti kotak makanan yang bisa digunakan kembali.

Dengan langkah ini, diharapkan kawasan Gunung Rinjani tetap bersih dan ekosistem di sekitar gunung tetap terjaga.

Penutupan Jalur Pendakian untuk Pemulihan Ekosistem

Selain program Zero Waste, TNGR juga menetapkan penutupan jalur pendakian Gunung Rinjani setiap Januari hingga Maret.

Baca Juga: A Business Proposal Wajib Tahu: Jinyoung dan Roh Jeong Eui Jungkir Balik agar Karakter The Witch Sama dengan Webtoon

Penutupan ini bertujuan untuk memberikan waktu bagi ekosistem kawasan gunung untuk pulih dan beradaptasi dengan musim.

Dengan cara ini, diharapkan keberagaman hayati di Rinjani tetap terjaga dan tidak terganggu oleh aktivitas pendakian yang terlalu padat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Lopi Kasim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X