Rempang Kembali Memanas, Warga Masih Menolak PSN Milik Tomy Winata

Selain itu, Kombes Heribertus Ompusunggu juga menggunjungi korban yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Graha Hermine. Sebelumnya para korban harus dirujuk dari Puskesmas Galang.

Dalam kunjungan ini, turut hadir anggota DPRD Kota Batam Mengihut Rajaguguk dan muspika setempat. Kemudian dilakukan kegiatan Jumat Curhat untuk mendengar keluhan masyarakat.

Terkait masalah ini, pihak Satreskrim Polresta Barelang telah menerima dua laporan. Baik dari pihak masyarakat dan dari PT MEG. Penyelidikan telah dilakukan untuk mengungkap siapa yang bertanggungjawab dalam bentrokan tersebut.

Baca Juga: Cek Waktu Diskon 10 Persen Tarif Tol Trans Jawa Selama Nataru 2025

Konflik agraria antara warga dan pengembang proyek Rempang Eco City sebelumnya sempat pecah pada September 2023. Hal ini terjadi karena penolakan rencana pembangunan pabrik kaca di wilayah Sembulang, Kelurahan Rempang Cate.

Warga menolak karena empat kampung harus direlokasi sementara ke Batam. Relokasi dilakukan sambil menunggu rumah permanen di Tanjung Banon yang disiapkan Badan Pengusahaan (BP) Batam.

Proyek Rempang Eco City yang merupakan proyek strategis nasional (PSN), akan mengubah permukaan pulau menjadi kawasan pengembangan terintegrasi untuk industri, jasa/komersial, agro-pariwisata, residensial, dan energi baru dan terbarukan (EBT).

Baca Juga: Dugaan Pemerasan Penonton DWP 2024, 18 Oknum Polri Diamankan Propam

Dikembangkan oleh PT Makmur Elok Graha (MEG), anak perusahaan Grup Artha Graha milik Tomy Winata. Proyek ini memiliki nilai investasi sebesar Rp381 triliun sampai dengan 2080.***