• Minggu, 21 Desember 2025

Badan Geologi Diminta Petakan Daerah Rawan Bencana Banjir Bandang dan Longsor di Humbang Hasundutan

Photo Author
- Minggu, 30 November 2025 | 21:53 WIB
Warga melintasi jalur yang sebelumnya terputus timbunan longsor di Desa Panggugunan, Kecamatan Pakkat, Humbang Hasundutan, Sumut, Minggu (30/11/2025). (KONTEKS.CO.ID/Dok BPBD Humbang Hasundutan)
Warga melintasi jalur yang sebelumnya terputus timbunan longsor di Desa Panggugunan, Kecamatan Pakkat, Humbang Hasundutan, Sumut, Minggu (30/11/2025). (KONTEKS.CO.ID/Dok BPBD Humbang Hasundutan)

KONTEKS.CO.ID – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) minta Badan Geologi petakan wilayah rawan bencana banjir bandang dan longsor di Humbang Hasundutan, Sumatera Utara (Sumut).

"BNPB juga telah menyarankan kepada Badan Geologi untuk mengkaji wilayah yang masuk dalam kategori rawan bencana," kata Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB di Jakarta, Minggu, 30 November 2025.

Kajian ini diperlukan sebagai rekomendasi untuk rencana relokasi geologi, dengan target setelah masa tanggap darurat berakhir.

Baca Juga: Banjir Bandang dan Longsor Humbang Hasundutan: Meninggal 6 Orang, 2 Masih Hilang, Ribuan Warga Mengungsi

Abdul Muhari menyampaikan, kajian atau pemetaan daerah rawan bencana tersebut masuk dalam penanganan prioritas penanganan lanjutan selain proses pencarian dan pertolongan.

"Prioritas penanganan darurat ini juga difokuskan pada perbaikan akses terputus, pemenuhan kebutuhan dasar dan permakanan," ujarnya.

Ia menyampaikan, seluruh rangkaian upaya yang terus dilakukan hingga hari ini, penanganan darurat bencana hidrometeorologi di Humbang Hasundutan menunjukkan kemajuan yang semakin baik dan terpadu.

Baca Juga: Dua Desa di Humbang Hasundutan Terisolir, 3 Jembatan Putus, 132 Titik Jalan Terdampak Longsor, dan 126 Titik Amblas

Kemajuan tersebut, lanjut dia, berkat sinergi antara BNPB, pemerintah daerah, BPBD, Dinsos, Dishub, TNI, Polri, relawan, dan seluruh unsur masyarakat.

"Hal ini menjadi bukti bahwa kerja bersama adalah kunci dalam menghadapi situasi paling sulit sekalipun," katanya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Setiawan Konteks

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X