• Minggu, 21 Desember 2025

BNPB Kerahkan Tambahan Pesawat untuk Modifikasi Cuaca dan Mitigasi Banjir di Semarang

Photo Author
- Kamis, 30 Oktober 2025 | 07:00 WIB
Pesawat tambahan dikerahkan untuk modofikasi cuaca guna meminimalisir hujan dan banjir di Semarang, Jateng. (KONTEKS.CO.ID/Dok. BNPB)
Pesawat tambahan dikerahkan untuk modofikasi cuaca guna meminimalisir hujan dan banjir di Semarang, Jateng. (KONTEKS.CO.ID/Dok. BNPB)
KONTEKS.CO.ID – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kerahkan pesawat tambahan untuk melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) di wilayah Semarang, Jawa Tengah (Jateng).
 
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari di Jakarta, Kamis, 30 Oktober 2025, mengatakan, pengerahan pesawat tambahan dilakukan pada hari ini.
 
"Mulai Kamis, pesawat tambahan akan dikerahkan dengan cakupan operasi yang lebih luas," katanya.
 
 
Abdul Muhari menyampaikan, berbeda dari sebelumnya, armada kedua ini akan ditempatkan di Lanud Adi Soemarmo, Solo, sebagai posko OMC wilayah selatan Jateng.
 
Melalui penambahan armada udara ini, BNPB berharap upaya percepatan penanganan banjir di Semarang dan mitigasi ke depan dapat berjalan lebih optimal. 
 
"Ketika satgas darat terus berkejaran dengan waktu di lapangan, di langit, BNPB menambah kekuatan untuk mengatur agar hujan jatuh di tempat yang semestinya," ujar dia.
 
Ia menjelaskan, cuaca di Kota Semarang tampak cerah sepanjang hari pada Rabu, 29 Oktober 2025. Sinar matahari menyengat tanpa terhalangi awan mendung. 
 
 
"Namun, di sejumlah titik, genangan air masih bertahan akibat sisa hujan kemarin [Selasa] yang belum sepenuhnya teralirkan," katanya.
 
Pantauan tim Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatinkom) BNPB, genangan masih terpantau di sepanjang Jalan Kaligawe Raya hingga wilayah Genuk. 
 
"Ketinggian air di depan RSI Sultan Agung bahkan kembali naik hingga 90 sentimeter," ujarnya.
 
Beberapa truk besar tampak terseok melewati jalur tersebut, sementara kendaraan kecil sama sekali tak mampu melintas. 
Sejumlah truk melintas Jalan Kaligawe Raya yang terendam banjir di Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (29/10/2025). (KONTEKS.CO.ID/Dok. BNPB)
 
 
Banyak pekerja di kawasan industri Kaligawe terpaksa menumpang truk-truk yang lewat demi tetap bisa bekerja.
 
Banjir juga masih merendam 15 kelurahan di 3 kecamatan. Sebanyak 22.669 jiwa terdampak, dan 39 jiwa harus mengungsi. 
 
"Tiga warga dilaporkan meninggal dunia akibat laka air, sementara satu orang masih dalam pencarian," ujarnya.
 
Untuk mempercepat surutnya air, sejumlah pompa milik Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Pusat Pengendalian Sarana dan Prasarana Sumber Daya Air (PPSDA), dan BNPB terus beroperasi. 
 
 
Air yang menggenangi kawasan tengah hingga utara kota disedot menuju dua kolam retensi, lalu dialirkan ke Laut Jawa. Namun, debit air masih terus bertambah karena pasokan dari hulu Sungai Tenggang dan Sringin belum berhenti.
 
"Meski wilayah hilir tak diguyur hujan, bagian hulu justru masih bergejolak," ujarnya.
 
Radar cuaca Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang menunjukkan awan konvektif dengan potensi hujan sedang hingga lebat masih muncul di beberapa titik. 
 
 
"Kondisi ini membuat banjir di Kota Semarang seolah enggan pergi," katanya.
 
Di sisi lain, ujar dia, keberadaan proyek tol dan tanggul laut turut memperlambat aliran air menuju laut.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Setiawan Konteks

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X