KONTEKS.CO.ID – Bentrokan di Buntu Panaturan, Desa Sihaporas, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut), dipicu aksi arogan pihak PT Toba Pulp Lestari (TPL).
"Ini berawal dari tindakan arogan karyawan TPL yang berjumlah sekitar 150 orang," demikian dilansir dari laman Aman pada Rabu, 24 September 2025.
Beberapa saat kemudian, massa dari PT TPL bertambah hingga mencapai 500 orang lebih.
Baca Juga: Pekerja PT Toba Pulp Lestari dan Masyarakat Adat Sihaporas Bentrok, Puluhan Warga Luka-Luka
Mereka mengenakan seragam hitam-hitam dan membawa parang (pisau) bengkok, alat-stik setrum, batang kayu, helm berkaca penutup wajah, serta tameng rotan.
Ratusan massa TPL tersebut diangkut menggunakan 13 mobil dan 7 truk untuk mencapai lokasi.
Mereka diduga terdiri dari karyawan perusahaan dan buruh harian lepas hingga preman dan intel polisi.
Massa PT TPL lantas mendorong barikade masyarakat adat yang mencoba mengadang kedatangan mereka.
Massa PT TPL kemudian melakukan penyerangan. Puluhan masyarakat adat Sihaporas terluka akibat pukulan dan lemparan batu.
Berdasarkan informasi dari masayarakat adat, setidaknya 33 orang luka-luka, terdiri 18 perempuan dan 15 pria.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 5 perempuan luka parah di bagian kepala, mulut, dan tubuh.
Sebanyak 10 orang dilaporkan mengalami luka serius dan puluhan lainnya luka memar dan lebam di bagian kepala dan badan.
Artikel Terkait
Masyarakat Adat Papua Kecewa Negara Usir Warga Melayu di Batam
Tragedi Pulau Rempang dan Korbankan Masyarakat Adat Melayu
Masyarakat Adat Rempang Minta MoU dengan XINYI Dibatalkan, Ini Pihak yang Digugat ke Pengadilan
Ratusan Sekuriti PT Toba Pulp Lestari Serang Posko Warga Adat Lamtoras, Mahasiswi IPB Lagi Skripsi Lindungi Anak Disabilitas Dikeroyok!
Pekerja PT Toba Pulp Lestari dan Masyarakat AdatĀ Sihaporas Bentrok, Puluhan Warga Luka-Luka