• Minggu, 21 Desember 2025

GBLA Membara di Laga Terakhir Persib: Gambaran Ketidaksiapan Adakan Event Besar Sepak Bola?

Photo Author
- Selasa, 18 April 2023 | 16:29 WIB
GBLA membara di laga terakhir Persib Bandung pada Liga 1 2022-2023. (Foto: Simamaung)
GBLA membara di laga terakhir Persib Bandung pada Liga 1 2022-2023. (Foto: Simamaung)

KONTEKS.CO.ID – GBLA membara di laga terakhir Persib Bandung pada Liga 1 2022-2023. Apakah ini gambaran ketidaksiapan adakan event besar sepak bola?


GBLA membara di laga terakhir Persib Bandung pada Liga 1 2022-2023. Mengapa suporter yang tidak disiplin bisa kembali berulah di dalam stadion?


Stadion Gelora Bandung Lautan Api membara dan mencekam, pada Sabtu, 15 April 2023 malam WIB.


Itu terjadi setelah Persib Bandung hancur lebur dibantai 1-4 oleh Persikabo 1973 pada laga terakhir Liga 1 musim ini.


Usai pertandingan, kemarahan bobotoh meletup lebih dahsyat. Ribuan flare pun dinyalakan yang membuat suasana Stadion GBLA panas dan membara oleh asap dan api flare.


Bagi Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) ini merupakan bukti nyata ketidaksiapan semua pihak baik PSSI, Panitia maupun suporter dalam melaksanakan event sepak bola.


Ketua umum PSTI, Ignatius Indro menyesalkan kejadian ini karena ini dirasa jauh dari rasa sportifitas yang harusnya ditunjukan dalam sepak bola.


“Ini adalah bukti ketidaksiapan kita dalam menjalankan pertandingan sepak bola, suporter yang jauh dari sportifitas, lalu panitia dan PSSI yang benar-benar tidak siap,” beber Ignatius Indro seperti dalam rilis PSTI yang dikutip konteks.co.id pada Selasa, 18 April 2023.


Bagaimana flare yang sudah dilarang oleh FIFA bisa masuk ke dalam stadion dalam jumlah besar. Ini kecolongan atau ada kesengajaan?,” kata Indro lagi.


Indro menambahkan kejadian seperti ini membuktikan belum adanya perbaikan yang dilakukan PSSI baik kepada panitia pelaksana pertandingan maupun edukasi suporter hingga ke akar rumput.


"Ini jelas membuktikan PSSI belum melakukan perbaikan dari banyak hal, mulai dari panitia hingga edukasi suporter yang belum berjalan hingga ke akar rumput. Sebaiknya PSSI segera introspeksi dulu dengan kejadian-kejadian seperti ini bukan malah lempar tanggung jawab ke pihak lain," lanjut Indro.


Indro juga mengatakan dengan ketudaksiapan ini menjadi salah satu alasan FIFA tidak bisa menyerahkan pelaksanaan Piala Dunia U20 kepada Indonesia karena transformasi sepak bola Indonesia yang tidak berjalan usai tragedi Kanjuruhan.


“Dengan kejadian ini, saya tidak bisa membayangkan bagaimana kalau kita satu grup dengan Israel dan saat bertanding kita kalah. Apa yang bisa terjadi selanjutnya? Baik di dalam maupun di luar stadion,” urai Ignatius Indro.


Ini karena transformasi sepak bola kita belum berjalan aebagaimana mestinya setelah tragedi Kanjuruhan. Seharusnya PSSI melihat itu dan bukan malah melakukan drama-drama yang membuat kisruh keadaan," kata Indro mengakhiri.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Siap Bangun

Tags

Terkini

Ini Bukan Sergio Ramos! CD Guadalajara Vs Barcelona

Kamis, 18 Desember 2025 | 18:08 WIB
X