Legenda Manchester United: Yamal Berbakat, Tapi Sulit Samai Messi

KONTEKS.CO.ID - Bintang muda Barcelona, Lamine Yamal, kembali menjadi sorotan publik usai banyak pihak memprediksi bahwa dirinya bisa menjadi penerus Lionel Messi.

Namun, mantan penyerang Manchester United, Louis Saha, menilai potensi itu masih jauh dari kenyataan.

Yamal sudah menunjukkan kualitas luar biasa sejak debut di usia belia. Dribbling lincah, kreativitas tinggi, dan perannya sebagai winger kanan membuatnya sering disebut sebagai “The Next Messi”.

Baca Juga: Menaker Ungkap Isyarat Baru UMP 2026, Pendekatan Range Disetujui Presiden tapi Detail Masih Dirahasiakan

Selain tampil konsisten untuk Barcelona, pemain 18 tahun itu juga menjadi bagian penting dari keberhasilan Timnas Spanyol menjuarai Euro 2024.

Secara statistik, Yamal telah mencetak lebih dari 30 gol dan 40 assist dalam hampir 120 penampilan untuk Barcelona. Produktivitas itu membuatnya dianggap sebagai salah satu talenta terbesar generasi saat ini.

Namun, Saha menilai ada faktor besar yang membuat Yamal sulit menyamai Messi. Menurutnya, sang pemain mudah terdistraksi dengan kehidupan di luar lapangan.

Baca Juga: Menkeu Purbaya Ancam Bubarkan Bea Cukai, DJBC Ternyata Pernah Dibubarkan Presiden Soeharto

“Saya melihat kualitas luar biasa pada Lamine Yamal, tapi saya tidak melihat obsesi terhadap sepakbola seperti Cristiano Ronaldo,” ujar Saha kepada OLBG, mengutip Sabtu, 29 November 2025.

Saha menyebut gangguan luar lapangan dapat menjadi penghambat perkembangan Yamal. Ia bahkan membandingkan situasi ini dengan Neymar, yang menurutnya memiliki bakat luar biasa tetapi kerap teralihkan oleh gaya hidup di luar sepakbola.

“Akan sulit baginya melampaui Messi. Saya pikir ia berpotensi terseret jauh dari fokus permainan seperti yang terjadi pada Neymar,” tambah Saha.

Baca Juga: ICW Sebut 28 Yayasan Dapur MBG Terafiliasi Parpol, Paling Banyak Gerinda, Disusul PKS, PDIP, dan NasDem

Meski begitu, Saha tetap menilai Yamal sebagai salah satu pemain muda paling menjanjikan di dunia.

Namun, ia menegaskan bahwa disiplin dan dedikasi ekstrem seperti yang dimiliki Ronaldo adalah hal yang membedakan pemain hebat dengan legenda.***