PSTI Tantang Erick Thohir Bongkar Nama Calon Pelatih: Timnas Bukan Alat Pencitraan dan Panggung Ego!

KONTEKS.CO.ID - Ketua Umum Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI), Ignatius Indro, kembali menyoroti keras proses pencarian pelatih baru Timnas Indonesia yang dinilainya mencerminkan carut-marut tata kelola PSSI di era Erick Thohir.

Indro menyebut pemilihan pengganti Patrick Kluivert berlangsung tanpa transparansi dan tanpa arah yang jelas.

Menurut Indro, tidak diumumkannya lima kandidat pelatih hanyalah satu contoh bagaimana federasi bekerja tanpa mekanisme terbuka.

Baca Juga: Van Bronckhorst Dirumorkan Jadi Kandidat Pelatih Timnas Indonesia, Ini Reaksi Erick Thohir

Ia menilai publik tidak pernah mendapatkan gambaran mengenai kriteria, proses, maupun arah pembangunan jangka panjang sepakbola Indonesia.

“Publik tidak tahu siapa kandidat pelatih, apa kriterianya, dan bagaimana prosesnya. Ini bukan sekadar soal teknis, ini bukti bahwa roadmap sepakbola nasional tidak jelas dan tidak pernah dibuka ke publik,” ujarnya, seperti dikutip, Rabu, 26 November 2025.

Indro kemudian mengkritik pola kepemimpinan Erick Thohir yang dianggap terlalu tersentralisasi.

Ia menyebut keputusan strategis cenderung digerakkan demi citra, bukan pembangunan sistemik.

“PSSI di bawah Erick ini seperti dipegang satu tangan. Tidak ada diskusi, tidak ada transparansi, tidak ada roadmap. Yang ada hanya panggung pencitraan,” tegasnya.

Terkait pelatih baru, Indro menegaskan bahwa Timnas membutuhkan sosok dengan visi jangka panjang, berani menjaga independensi, dan memiliki kapasitas membangun identitas permainan dari dasar.

Baca Juga: Van Bronckhorst Dirumorkan Jadi Kandidat Pelatih Timnas Indonesia, Ini Reaksi Erick Thohir

“Pelatih harus diberi ruang penuh tanpa agenda politik. Timnas bukan alat pencitraan dan bukan panggung ego,” lanjutnya.

PSTI juga meminta proses seleksi pelatih dibuka sepenuhnya. Menurut Indro, publik berhak mengetahui daftar kandidat, kriteria penilaian, tahapan evaluasi, hingga alasan di balik keputusan akhir.