Timnas Indonesia Gagal Main di Piala Dunia 2026, PSSI Ciptakan Program Garuda United U-17

KONTEKS.CO.ID – Berbarengan dengan kegagalan Timnas Indonesia bermain di Piala Dunia 2026, PSSI langsung berbenah.

Salah satunya, mengumumkan secara resmi program Garuda United U-17. Ini adalah tim program pembinaan pemain muda Indonesia yang akan tampil di EPA Super League U-18 musim 2025/2026.

Mengutip situs resmi PSSI, tim ini dibentuk dalam rangka mempersiapkan generasi baru Timnas Indonesia menuju Piala Asia U-17 dan Piala Dunia U-17 mendatang. Dua ajang yang menjadi target utama federasi dalam pengembangan sepak bola usia muda.

Baca Juga: Patrick Kluivert Sampaikan Pesan Siap Bertanggung Jawab Penuh

Tim ini diisi oleh 35 pemain hasil seleksi dari berbagai klub dan sekolah sepak bola terbaik di Indonesia.

Dari 35 pemain yang dipanggil oleh tim pelatih, sebagian besar adalah hasil pembinaan dari SSB dan akademi. Seperti ASIOP, Taufiq FA, Asiana, hingga klub profesional seperti Persib, Bali United, Persebaya, Madura United, dan Persija.

Komposisi pemain menunjukkan komitmen PSSI dalam merangkul seluruh ekosistem sepak bola nasional untuk mencetak pemain potensial.

Melalui kompetisi EPA Super League, federasi berharap para pemain mendapatkan menit bermain yang konsisten. Serta mendapat pengalaman berharga di level kompetitif nasional.

Baca Juga: Kandungan Susu MBG Hanya 30 Persen, BGN Klaim Kandungan Gizi Tetap Setara

Dalam musim perdananya, Garuda United U-17 tergabung di Grup A bersama Semen Padang FC, Bhayangkara Presisi Lampung FC, Persijap Jepara, Persita Tangerang, Persija Jakarta, Dewa United Banteng FC, Arema FC, Persik Kediri, dan PSBS Biak.

Total, Garuda United U-17 bakal melakoni 36 pertandingan pada babak pendahuluan EPA Super League U-18 musim 2025/2026.

Grup ini dianggap sebagai salah satu yang paling kompetitif karena diisi oleh klub-klub besar dan memiliki tradisi pembinaan kuat.

Daftar Pemain Garuda United U-17 Musim 2025/2026:

Baca Juga: Purbaya Tak Gentar Diprotes, Tetap Sidak Bank: Saya Pengawas Danantara, Punya Hak untuk Tahu

Penjaga gawang