KONTEKS.CO.ID - Patrick Kluivert dan staf pelatih langsung pulang ke Belanda usai Jay Idzes ditekuk Irak dan gagal lolos Piala Dunia 2026.
Kepulangan Pelatih Kepala Timnas Indonesia dan para stafnya itu ke negara asalnya disampaikan Manajer Timnas Indonesia, Sumardji.
Sumardji mengatakan, seluruh staf pelatih asal Bealnda yang dipimpin Kluivert pulang ke Belanda setelah tak berhasil meraih kemenangan lawan Arab Saudi dan Irak.
"Semuanya (termasuk Kluivert) kembali ke Belanda," ujar Sumardji kepada wartawan di Jakarta pada Senin, 13 Oktober 2025.
Sementara, terkait desakan publik yang muncul agar Kluivert dan stafnya dipecat Sumardji menegaskan keputusan tersebut akan diserahkan di hasil rapat EXCO PSSI.
"Itu nanti tergantung dari hasil rapat EXCO. Rapat EXCO nanti akan menentukan apakah perlu memanggil Patrick atau tidak, itu nanti di rapat EXCO," jelasnya.
Baca Juga: Saham PIK 2 Anjlok 12 Persen Usai Tropical Coastland Dicoret PSN: Euforia Pasar Luntur Total
Menurutnya, evaluasi performa tim juga sudah menjadi prosedur rutin usai event internasional,
Dia menyebut, evaluasi dilakukan secara menyeluruh dan bukan hanya berdasarkan hasil pertandingan tertentu.
"Jadi, kami selalu melakukan evaluasi menyeluruh. Sekali lagi, kami selalu melakukan evaluasi menyeluruh, bukan hanya sekarang ini saja." kata Sumardji.
Dia memberi contoh saat timnas masih diarsiteki era Shin Tae-yong.
Baca Juga: Pajak Pensiun dan Pesangon Digugat ke MK: Negara Tega Ambil Jatah Rakyat Sampai Mati
"Era Shin Tae-yong selesai event, pasti kita panggil dan kita evaluasi. Kalaupun tidak, kita dulu (PSSI) evaluasi, setelah itu baru panggil pelatih," tuturnya.
Artikel Terkait
Hanya Diam di Bench, Patrick Kluivert dan Staf Kepelatihannya Dihujat Netizen
Rizky Ridho Minta Maaf ke Suporter: Kami Sudah Berjuang Sepenuh Hati!
Dihujat Netizen Indonesia, Anak Patrick Kluivert Sebut Sang Ayah Sudah Memberikan Segalanya
Tanpa Patrick Kluivert, Timnas Curacao Malah Berpeluang Besar Lolos Piala Dunia 2026
Patah Hati Maarten Paes, Mimpi Tertunda dan Janji Kembali Berjuang untuk Piala Dunia 2030