Mobil hanya melaju di jalur khusus, dan baterainya terisi penuh. Teknologi ini dapat memecahkan masalah terbesar yang menghambat mobil listrik, baterainya sendiri.
Saat ini, untuk mendapatkan jangkauan yang jauh, kendaraan listrik membutuhkan baterai yang besar, berat, dan mahal yang menggunakan banyak bahan baku, menaikkan harga mobil, dan membuat kendaraan kurang efisien karena selalu membawa beban ekstra ratusan pon.
Jika kendaraan listrik dapat "menyedot" daya dari jalan saat dikendarai, mereka tidak perlu membawa semua energinya. Mereka dapat menggunakan baterai yang jauh lebih kecil, lebih ringan, dan lebih murah.
Baca Juga: Toyota Desain Ulang Corolla: Bermimpi Jadi Mobil Listrik untuk Semua Orang
Dan ini bukan teori. Electreon telah membuktikan model ini berhasil dalam sebuah proyek dengan bus umum di Tel Aviv, Israel.
Dengan memasang pengisian daya nirkabel di jalan raya ini di titik-titik strategis di sepanjang rute bus, perusahaan tersebut mampu membuat perubahan radikal.
Bus listrik, yang awalnya membutuhkan baterai 400 kWh yang besar, kini beroperasi dengan baterai sekitar 45 kWh. Ini merupakan pengurangan hampir 90% dalam ukuran, berat, dan biaya baterai.
Semuanya tanpa memaksa bus berhenti dan membuang waktu di depo pengisi daya.
Baca Juga: Ternyata Bukan Akhir! Warner Bros Siapkan Prekuel The Conjuring Setelah Sukses Besar Last Rites
Selain mengatasi masalah baterai, sistem pengisian daya di jalan raya ini memiliki keunggulan utama lainnya. Sistem ini terintegrasi dengan aspal, sehingga tidak ada komponen bergerak yang dapat rusak atau membeku.
Sistem ini menggunakan medan magnet untuk mentransfer daya, dan berfungsi sempurna saat hujan deras, bersalju, atau bersalju. Sistem ini meningkatkan keandalan dan keamanan.
Sebab pengemudi tidak perlu keluar di tengah hujan deras untuk menangani kabel tegangan tinggi atau berisiko terpeleset di atas es di stasiun pengisian daya.
Baca Juga: Tuntutan Pemakzulan Bupati Pati Akibat Kenaikan Pajak 250 Persen Kandas di DPRD
Dengan transportasi yang menyumbang sepertiga emisi gas rumah kaca di Prancis saja, teknologi ini dapat menjadi vital untuk membersihkan industri truk.
Perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi dalam uji coba ini belum mengumumkan langkah selanjutnya.