Ternyata Bukan Akhir! Warner Bros Siapkan Prekuel "The Conjuring" Setelah Sukses Besar Last Rites

KONTEKS.CO.ID - Penggemar film horor jangan buru-buru mengucap selamat tinggal pada semesta The Conjuring.

Meski film The Conjuring: Last Rites (2025) sempat disebut sebagai penutup kisah utama Ed dan Lorraine Warren, ternyata Warner Bros dan New Line Cinema justru tengah menyiapkan film prekuel baru dari waralaba horor terlaris ini.

Dilansir Variety pada Kamis, 30 Oktober 2025, sutradara film pendek pemenang penghargaan Rodrigue Huart sedang dalam tahap diskusi untuk mengarahkan film tersebut.

Baca Juga: Tuntutan Pemakzulan Bupati Pati Akibat Kenaikan Pajak 250 Persen Kandas di DPRD

Sementara Richard Naing dan Ian Goldberg, duo penulis di balik The Nun II (2023) dan The Conjuring: Last Rites (2025) akan kembali menulis skenarionya.

Padahal, sebelumnya sutradara Michael Chaves menegaskan bahwa Last Rites adalah film terakhir dalam seri utama.

Namun kesuksesan luar biasa di box office, dengan pendapatan global mencapai US$487 juta, tertinggi sepanjang sejarah semesta Conjuring, membuat studio tampaknya tak ingin berhenti begitu saja.

Film prekuel ini kabarnya akan membawa penonton ke masa awal karier pasangan Warren, sebelum kejadian-kejadian supranatural yang sudah dikenal di film sebelumnya.

Belum jelas apakah Vera Farmiga dan Patrick Wilson akan kembali memerankan pasangan ikonik tersebut, ataukah aktor baru akan mengambil alih peran di bab awal ini.

Tak hanya di layar lebar, The Conjuring Universe juga tengah berkembang ke layar kaca.

HBO dikabarkan sedang menggarap serial televisi yang akan memperluas kisah dari waralaba ini, dengan Nancy Won sebagai penulis dan showrunner.

Baca Juga: Harga BBM Pertamina Terbaru Berlaku Mulai 1 November 2025, Beberapa Ada Kenaikan

Sejak 2013, semesta The Conjuring telah mencakup sembilan film, termasuk spin-off sukses seperti Annabelle dan The Nun, dengan total pendapatan menembus US$2,7 miliar di seluruh dunia.

Menjadikannya waralaba horor terlaris sepanjang masa, sekaligus salah satu yang paling menguntungkan karena bujet produksinya relatif rendah.