KONTEKS.CO.ID - Layanan purnajual Hyundai di Indonesia kembali disoal oleh pelanggannya. Seorang pengguna Ioniq 5 mengungkapkan kekecewaannya ke dalam surat pembaca di salah satu media online.
Pelanggan bernama Nisa tersebut menceritakan kronologis persoalannya dengan unit Ioniq 5 yang berakhir di bengkel selama berbulan-bulan.
"Pada Oktober 2024, saya membeli mobil Ioniq 5 di dealer Hyundai Summarecon Bekasi. Dibantu oleh staff penjualan, mobil dibeli secara kredit dengan asuransi all risk perluasan banjir dan huru hara dari Asuransi Total Bersama," tulis Nisa, mengutip Sabtu 21 Juni 2025.
Baca Juga: Dulu Diboikot, A Business Proposal Versi Indonesia Tembus Nomor 1 di Netflix
Sekadar catatan Konteks sudah mendapat izin untuk mengutip surat pembaca tersebut.
"Awal Maret 2025, mobil terendam banjir bandang yang melanda Jabodetabek. Mobil diderek menuju Bengkel Hyundai Harapan Indah, komunikasi melalui chat aplikasi whatsapp dan telepon," katanya.
Menjelang akhir bulan Maret, lanjut dia, tepatnya menjelang libur Idul Fitri, diinformasikan oleh bengkel bahwa mobil baru pada tahap dibersihkan dari kotoran bekas banjir.
Baca Juga: Prabowo Tegaskan Hadir Forum St. Petersburg Bukan Tak Hormati G7, Indonesia Teman Semua Negara
Kemudian pada pertengahan April 2025, Nisa menghubungi call center Hyundai dan mendapat jawaban: "Selamat siang, ibu. Saya mendapat informasi mengenai adanya laporan komplain mengenai unit ibu. untuk estimasi tambahan mengenai sensor yang menyala dan mengenai baterai sudah saya tangani bersama pihak asuransi mengenai hal tersebut."
Tetapi untuk penyelesaian pengerjaan kendaraan ternyata mereka tidak bisa terburu-buru. Alasannya, banyak kemungkinan yang terjadi pada unit dengan terendam banjir.
"Sampai saat ini masih ada indikasi jika baterai juga bisa terjadi masalah, karena unit tidak bisa di start jalan, hanya nyala pada clusternya. terima kasih," kata pihak bengkel.
Baca Juga: Anti Tekor! Tips Aman Modif Kelistrikan Mobil Buat Pemula
Pada Rabu 16 April 2025, pihak bengkel memberitahukan perbaikan mobil dipindah ke Hyundai Kalimalang.
"Tanggal 21 April dikabarkan bahwa bermasalah dengan persetujuan Asuransi TOB. Kabar baik mengenai persetujuan Asuransi baru datang padang 30 April. Nilai cover asuransi hampir menyentuh angka Rp 90 juta," kata Nisa.
Sayangnya ada persoalan di suku cadang. "Tanggal 9 Mei 2025, diinformasikan bahwa parts sensor dan modul masih belum datang. Tanggal 14 Mei 2025, dikatakan bahwa dari 18 part yang dibutuhkan, yang tersedia baru dua," keluhnya.
Baca Juga: Kasus Gratifikasi, MA Diskon Vonis Hakim Agung Non-Aktif Gazalba Saleh Jadi 10 Tahun
Nisa pun berharap pihak Hyundai bisa segera menyelesaikan perbaikan mobil listriknya. Sebab, meskipun dalam kondisi tak bisa dipakai pelanggan tetap harus membayar cicilannya.
"Hampir tiga bulan mobil tidak bisa digunakan dan saya tetap membayar angsuran setiap bulan. Mohon tanggapan Hyundai agar segera menyelesaikan perbaikan mobil saya, terima kasih," pungkasnya. ***