KONTEKS.CO.ID - Chery berencana meluncurkan mobil terbang eVTOL (Electric Vertical Takeoff and Landing) pertamanya pada bulan Oktober 2025.
Melalui peluncuran mobil terbang eVTOL, Chery bakal menjadi pemain terbaru dalam pada sektor ini.
Wang Junjie, Direktur Laboratorium Mobil Terbang Chery, mengungkapkan rencana ambisius ini pada sebuah forum yang diadakan di Kota Chongqing, China, Senin 9 Juni 2025.
Baca Juga: Palisade Diduga Cacat Produksi, Konsumen Ajukan Class Action Seret Hyundai ke Meja Hijau
Dia mengatakan, Chery akan memulai proses sertifikasi untuk eVTOL pada saat itu.
"Tujuan kami adalah mendorong ekonomi dataran rendah dari konsep laboratorium menjadi kenyataan bagi rumah tangga," katanya, mengutip CNEV Post, Selasa 10 Juni 2025.
Saat ini, kata Wang, rantai pasokan mobil terbang global telah mulai terbentuk, meletakkan dasar untuk produksi massal dan aplikasi komersial.
Baca Juga: Tambang Nikel Rusak Raja Ampat, Presiden Prabowo Kumpulkan Menteri di Hambalang
Ia menjelaskan, 70-80% komponen dalam rantai pasokan eVTOL tumpang tindih dengan industri kendaraan energi baru (NEV). Khususnya di bidang-bidang seperti motor, sistem kontrol listrik, dan sistem baterai.
Pada bulan Oktober 2024, Chery memamerkan mobil terbang dalam salah satu acara teknologinya.
Mereka mengklaim mobil terbang desainnya berhasil menyelesaikan uji terbang sejauh sekitar 80 kilometer.
Baca Juga: BTS Siap Comeback, Saham HYBE Melonjak Tembus Rp3,6 Juta, Fenomena Real Impact
China Terdepan dalam Teknologi Mobil Terbang
Selama beberapa tahun terakhir, China telah meningkatkan dukungannya terhadap ekonomi dataran rendah, melonggarkan kontrol di wilayah udara dataran rendah, sehingga memungkinkan industri eVTOL berkembang pesat.
Pada 2030, China mungkin memiliki 100.000 eVTOL di rumah tangga atau sebagai taksi udara, menurut laporan oleh Aliansi Ekonomi Dataran Rendah China pada November 2024.
Dalam dua hingga tiga tahun ke depan, jaringan transportasi udara dan fasilitas layanan penerbangan darat di kota-kota besar China sebagian besar akan rampung. "Dan eVTOL bakal mencapai komersialisasi skala besar," kata laporan tersebut.
Baca Juga: Bukan Gengsi, Ini yang Membuat Laga Jepang vs Indonesia Tetap Krusial Bagi Skuad Garuda
Saat ini, satu-satunya perusahaan Tiongkok yang terdaftar di sektor ini adalah Ehang, yang telah mengirimkan ratusan eVTOL EH216-S.
Anak perusahaan mobil terbang Xpeng, Xpeng Aeroht, telah memulai pembangunan basis manufaktur mobil terbangnya. Tujuannya, mencapai produksi massal dan pengiriman pada 2026.
Pada bulan Desember 2024, GAC Group meluncurkan merek eVTOL barunya, Govy, bersama produk eVTOL pertama bernama Govy Airjet.
Pada bulan Maret, Changan Automobile mengatakan bahwa mobil terbangnya diharapkan dapat menyelesaikan uji terbang pada akhir tahun ini. ***