KONTEKS.CO.ID – Nissan Motor Co Ltd mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap lebih dari 10 ribu karyawan tambahan di seluruh dunia.
Total karyawan terdampak kini mencapai sekitar 20 ribu orang, atau setara 15% dari total tenaga kerja global perusahaan.
Kabar ini pertama kali dilaporkan NHK, Senin 12 Mei 2025. Namun hingga kini, manajemen Nissan belum memberikan komentar resmi terkait laporan tersebut.
Baca Juga: MA Segera Usul ke Presiden Prabowo Pecat 2 Hakim Pembebas Ronald Tannur
Rugi Rp80 Triliun, Kinerja Memburuk
PHK massal ini dilakukan di tengah memburuknya kondisi keuangan Nissan. Perusahaan otomotif asal Jepang itu diperkirakan mencatatkan rugi bersih sebesar 750 miliar yen (sekitar USD5,08 miliar) atau lebih dari Rp80 triliun (kurs Rp16.000/USD) untuk tahun fiskal yang berakhir Maret 2025.
Kinerja yang buruk juga memaksa Nissan memangkas target laba hingga empat kali dalam satu tahun terakhir.
Restrukturisasi Besar-Besaran
Nissan saat ini memiliki sekitar 133 ribu karyawan secara global. Sebagai bagian dari rencana restrukturisasi, perusahaan telah memangkas 9.000 karyawan sebelumnya dan menargetkan pengurangan kapasitas produksi global hingga 20%.
Baca Juga: Kemenkes Kembangkan AI untuk Diagnosis dan Terapi Kanker, Diklaim Bantu Kurangi Biaya Pengobatan
“Upaya ini bagian dari strategi membuat bisnis lebih ramping dan tangguh,” demikian laporan internal yang dikutip media lokal.
Langkah efisiensi ini mencakup penutupan pabrik di beberapa negara dan penyederhanaan lini produksi, terutama di pasar yang tidak lagi menguntungkan.
Tertinggal di Pasar Kunci
Di pasar Amerika Serikat, Nissan kesulitan bersaing karena kekurangan model mobil hibrida serta desain kendaraan yang ketinggalan zaman.
Baca Juga: Tidak Semua Orang Suka Durian, Bill Gates Salah Satunya
Di China, Nissan menghadapi tekanan dari produsen lokal yang lebih agresif di segmen kendaraan listrik dan berbiaya rendah.
Untuk menghentikan penurunan penjualan di Negeri Tirai Bambu, Nissan berencana meluncurkan 10 model baru dalam beberapa tahun ke depan.***