KONTEKS.CO.ID – Turunnya harga minyak dunia diprediksi ikut mendorong penurunan harga bahan bakar minyak (BBM), termasuk Pertalite yang disubsidi pemerintah. Penurunannya diramalkan terjadi tahun depan, 2023.
Diketahui harga minyak mentah dunia turun lantaran dibayangi kenaikan stok Amerika Serikat (AS). Ditambah kenaikan impor minyak China pada November 2022.
Harga minyak mentah Brent turun 50 sen, (0,7%)menjadi USD76,67 per barel. Lalu minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS juga ikut melorot 16 sen (0,2%) menjadi USD71,85 per barel.
Dari catatan di atas, PT Pertamina (Persero) menyatakan ada kemungkinan menurunkan harga BBM tahun depan. “Penentuan harga jual BBM ditentukan tidak hanya faktor harga minyak mentah, tapi juga dari publikasi MOPS, kurs dolar AS, dan lain-lain,” kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, dalam pesan singkatnya kepada KONTEKS.CO.ID, Jumat, 9 Desember 2022.
Kembali disinggung tentang kemungkinan penurunan harga BBM, Irto menegaskan, penyesuaian harga harus mempertimbangkan banyak hal. “Kemungkinan penyesuaian harga tetap ada dengan mempertimbangkan hal tersebut di atas,” jelasnya.
Mengenai BBM subsidi Pertalite, Irto tak mau berandai-andai. “Penentuan harga BBM subsidi (Pertalite dan solar) adalah kewenangan Regulator,” pungkasnya. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"