4. Daya Tempuh yang Terbatas
Banyak model mobil listrik saat ini memiliki jarak tempuh yang terbatas, terutama untuk kelas menengah ke bawah.
Baca Juga: Pegawai Hadang Mobil RI 25 Menteri Satryo, Tuntutan Mundur Menggema
Bagi mereka yang sering bepergian jarak jauh, keterbatasan ini menjadi pertimbangan besar.
5. Biaya Perawatan Baterai
Meski mobil listrik dianggap lebih hemat biaya perawatan secara umum, baterai menjadi komponen mahal yang perlu diganti setelah beberapa tahun.
Kekhawatiran tentang umur baterai dan biaya penggantian menjadi faktor yang membuat orang berpikir dua kali.
6. Kurangnya Pengetahuan dan Edukasi
Sebagian masyarakat belum sepenuhnya memahami cara kerja mobil listrik, perawatannya, serta kelebihannya dibandingkan kendaraan konvensional.
Kurangnya edukasi membuat konsumen merasa belum siap untuk beralih.
Baca Juga: Persembahan kepada Hendra-Ahsan, PBSI Siapkan Tribute untuk 'The Daddies' di Indonesia Masters 2025
7. Isu Lingkungan pada Produksi Baterai
Meskipun mobil listrik digadang-gadang ramah lingkungan, produksi baterainya sering kali dikritik karena membutuhkan material seperti litium dan kobalt, yang proses ekstraksinya merusak lingkungan.
Hal ini memicu debat tentang sejauh mana mobil listrik benar-benar mendukung keberlanjutan lingkungan.
8. Nilai Jual Kembali yang Rendah
Artikel Terkait
Mobil Listrik Ini Jadi Satu-satunya EV yang Masuk dalam Deretan Kendaraan Terlaris di Indonesia 2024
Pasar Mobil Listrik Kian Sesak, GAC Aion Y Plus Resmi Mengaspal di Indonesia
10 Cara Merawat Mobil Listrik supaya Awet Mengaspal
Cara Merawat Mobil Listrik: Rahasia Baterai Tahan Lama
5 Mobil Listrik Terlaris di Indonesia Selama Tahun 2024, No 1 Pendatang Baru Langsung Ngegas