KONTEKS.CO.ID – Jorge Lorenzo ungkap kekurangan Yamaha dan Honda di MotoGP 2023 yang menyebabkan keduanya tertinggal dari pabrikan Eropa. Apakah itu?
Lorenzo pensiun dari MotoGP pada 2019 setelah mengalami tahun yang dilanda cedera di Honda sebelum bergabung kembali sebentar dengan Yamaha, tim tempat ia memenangkan ketiga kejuaraannya, sebagai pembalap penguji.
Peran itu dibatasi oleh pandemi, kemudian berselisih dengan penggantinya Cal Crutchlow.
Apa penyebab kesulitan Yamaha dan Honda?
Di MotoGP belakangan, Yamaha dan Honda sedang kesulitan. Yamaha belum menang lagi sejak MotoGP Jerman 2022, lebih dari setahun lalu.
Sedangkan Honda, meski merebut kemenangan MotoGP Austin 2023 bersama Alex Rins, tapi pabrikan asal Tokyo itu belum menang lagi dengan pembalap andalan mereka, Marc Marquez, sejak MotoGP Misano 2021.
MotoGP 2023 didominasi oleh Ducati, pabrikan asal Italia, Eropa, yang merebut tujuh kemenangan seri dari delapan yang digelar.
Tiga teratas klasemen pembalap diisi pembalap Ducati, dengan total enam pembalap Ducati kini ada di 10 besar klasemen.
Direktur balap Yamaha, Massimo Meregalli, mengakui kalau mereka kalah cepat dari Ducati dalam pengembangan mesin dan aerodinamika.
Namun Lorenzo juga punya pendapat lain. Apakah itu?
“Honda dan Yamaha tidak memiliki pembalap yang sangat sensitif untuk mengembangkan motor yang bisa dikendarai semua orang,” beber Jorge Lorenzo seperti dilaporkan GPOne.
“Di Honda, mereka mendengarkan saya saat itu. Saya pernah ke Jepang untuk melakukan beberapa pekerjaan dan modifikasi pada motor,” tambahnya.
“Tapi saya mengalami nasib sial untuk kecelakaan dan melukai diri saya sendiri di Assen (2019),” kata juara dunia MotoGP tiga kali bersama Yamaha itu.
“Tanpa kecelakaan itu, saya akan melanjutkan di Honda dan dengan motor yang lebih baik sesuai dengan karakteristik saya,” imbuhnya.