KONTEKS.CO.ID - PP PBSI meluncurkan program Pelatnas Wilayah atau Pelatwil.
Ini sebagai langkah strategis menuju desentralisasi pembinaan atlet nasional.
Langkah ini menandai perubahan arah pembinaan yang selama ini terpusat di Pelatnas Cipayung menjadi lebih merata di berbagai daerah.
Baca Juga: Ribut Perhitungan Biaya Proyek Whoosh Vs Saudi Landbridge, Pakar Transportasi Sampaikan Ini
Peluncuran program Pelatwil dilakukan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PP PBSI dengan dua pengurus provins.
Dua pengurus provinsi itu adalah PBSI Sumatra Utara dan PBSI Jawa Timur.
Dua pengprov itu ditetapkan sebagai pelaksana Pelatwil Wilayah Barat dan Wilayah Tengah.
Baca Juga: Indonesia Peringkat Enam Dunia Industri Alas Kaki, Ini Pasar Terbesarnya
Dalam penandatanganan tersebut PP PBSI diwakili Sekjen Ricky Soebagdja yang didampingi Wakil Sekretaris Jenderal Wino Suwarno, Wakil Bendahara Umum Eddy Prayitno, Kabid Pembinaan dan Prestasi Daerah Umar Djaidi serta Ketua Tim Kajian Pelatwil Slamet Soedarsono.
Slamet mengatakan program Pelatwil merupakan bagian dari transformasi menyeluruh dalam sistem pembinaan atlet.
“Pelatwil dirancang agar pembinaan di daerah memiliki standar yang sama dengan pelatnas pusat, baik dari segi kurikulum latihan, sistem seleksi, hingga pelatih yang bertugas,” ujarnya.
Melalui Pelatwil, atlet-atlet muda di daerah akan mendapatkan kesempatan yang lebih besar untuk berkembang tanpa harus berpindah ke Jakarta.
PBSI juga memastikan mekanisme promosi dan degradasi atlet dilakukan secara rutin setiap tahun agar kompetisi berjalan sehat.