Fokus utamanya adalah menumbuhkan rasa percaya diri dan kemampuan kepemimpinan.
Setiap peserta didampingi mentor di klub masing-masing.
Para mentor ini membantu mereka mengorganisir acara dan mengelola kegiatan klub, bahkan banyak peserta yang kemudian mendaftar kursus kepelatihan atau terpilih menduduki posisi resmi di asosiasi mereka.
Le Saint memperkirakan 30 hingga 40 remaja mengikuti program ini tiap tahun, dan mayoritasnya berperan aktif dalam pengelolaan klub.
Baca Juga: Jadwal Turnamen Bulu Tangkis BWF Juli 2025, Diawali Canada Open Diakhiri Macau Open
Akademi ini bukan berupa tempat fisik, tetapi program yang digelar empat kali setahun, termasuk dua pertemuan langsung—salah satunya saat Orleans Masters.
Selama tiga tahun berjalan, akademi telah melatih hampir 100 remaja, banyak di antaranya kini menjadi bagian aktif komunitas bulu tangkis lokal.
“Kami sangat menjaga kualitas pelatihan yang kami berikan,” ujar Le Saint.
“Peserta datang dari seluruh penjuru Prancis. Tujuan kami bukan mengejar jumlah, tapi menjaga mutu.
Baca Juga: Sejarah Hari Bulu Tangkis Sedunia hingga Asal Usul Nama Battledore Jadi Badminton
Kami bangga atas apa yang telah dibangun. Lebih dari 30 persen alumni akademi kini mengikuti pelatihan bersertifikat. Bahkan, ada satu peserta yang terpilih masuk komite regional.”
Menjelang Kejuaraan Dunia BWF, FFBaD juga telah membagikan paket promosi lengkap ke seluruh klub di Prancis.
Hal itu untuk mendorong dukungan lokal dan meningkatkan kesadaran publik terhadap ajang ini.
Penghargaan dari BWF, menurut Le Saint, menjadi tonggak penting bagi federasi.