Aturan larangan penjualan gas elpiji subsidi melalui pengecer mulai berdampak serius. Masyarakat kini kesulitan dan antre untuk mendapatkan gas 3 kg.
Gambaran masyarakat yang antre panjang untuk membeli gas serupa dengan jaman kelangkaan minyak tanah.
Hal ini jelas sangat bertolak belakang dengan kemajuan digital saat ini. Padahal antre barang subsidi untuk memenuhi kebutuhan dasar merupakan rutinitas kuno.
Baca Juga: Sempat Ucapkan Allahu Akbar, Lansia di Pamulang Meninggal Kelelahan Usai Antre Beli Gas LPG 3 Kg
Pemerintah semula sudah resmi melarang penjualan elpiji subsidi melalui pengecer. Masyarakat hanya bisa membeli di pangkalan resmi Pertamina.
Tapi bagi masyarakat yang tinggal jauh dari pangkalan resmi tentu mendapatkan masalah tambahan. Karena, selama ini warga sudah terbiasa membeli gas 3 Kg di pengecer yang lebih dekat dari rumah mereka.
Anehnya, Menteri ESDM Bahlil malah menyalahkan masyarakat karena memborong gas elpiji subsidi 3 kg.
Baca Juga: Alasan Polisi Penjaga Pantai Malaysia Tembaki Kapal 5 WNI Imigran, Fakta Baru: 1 Saksi Kunci Ditahan
"Satu orang jangan beli banyak-banyak dong. Kalau hanya untuk konsumsi rumah tangga, kan pasti ada batasannya. Tapi kalau satu orang, satu rumah tangga, sudah beli sampai 30 tabung, 40 tabung, berarti kan ada maksud lain," ujar Bahlil.
Kini rakyat harus antre berjam-jam hanya untuk mendapatkan gas subsidi yang telah lama jadi kebutuhan pokok bagi rumah tangga.
Di Pamulang, ada seorang lansia meninggal dunia akibat kelelahan saat antre gas. Kejadian ini menambah situasi makin mencekam.
Baca Juga: Barbie Hsu, Pemeran Shancai Meteor Garden Meninggal Dunia di Usia 48 Tahun
Yonih yang berusia 62 tahun, meninggal dunia setelah sempat dibawa ke rumah sakit pada Senin 3 Februari 2025, sekitar pukul 12.30 WIB.
Emak-emak di Kampung Panunggangan Utara, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang juga geram.